Solo (Antara) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham
Samad, mengaku tidak ingin menjadi menteri dalam kabinet Joko
Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) meskipun masuk dalam nominasi.
Samad mengatakan hal tersebut di sela-sela menghadiri "Seminar
Nasional Sinergisitas KPK Birokrasi dan Perguruan Tinggi Untuk
Mewujudkan Pemerintahan Bebas Korupsi", di Auditorium Universitas
Sebelas Maret (UNS) di Kentingan, Solo, Kamis.
"Saya ingin konsentrasi menyelesaikan tugas-tugas di KPK sampai
akhir masa jabatannya tahun 2015, karena masih banyak yang harus
dikerjakan untuk bangsa ini," katanya.
Menurut dia, masih banyak orang-orang Indonesia yang pantas menjadi menteri.
"Ya
untuk itu jangan saya yang diminta jadi menteri, karena yang lain juga
masih banyak," kata pria yang saat itu didampingi Rektor UNS Ravik
Karsidi.
"Kalau saya jadi menteri, nanti yang menangkap presiden, menteri,
atau pejabat lainnya yang melakukan penyelewengan siapa?" pungkasnya. (Antara)
Abraham Samad tidak minati jabatan menteri
Kamis, 14 Agustus 2014 12:22 WIB 1325