Mataram (ANTARA Bengkulu) - Kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan mulai normal sejak beberapa hari terakhir setelah kondisi cuaca semakin membaik sehingga banyak kapal cepat dan perahu motor beroperasi mengangkut penumpang ke objek wisata itu.

Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Utara Sinar Wugiarno di Tanjung, Rabu, mengatakan pihaknya memberlakukan sistem buka tutup untuk kapal cepat yang mengangkut wisatawan dari Pelabuhan Benoa, Bali, ke Gili Trawangan.

Ia mengatakan, kalau kondisi cuaca baik pelayanan dari Bali ke Trawangan dibuka dan pada saat cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi pelayaran dihentikan sementara.

"Kondisi ini berdampak terhadap penurunan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan asing itu, namun dengan semakin membaiknya cuaca sejak beberapa hari terakhir kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan kembali normal," katanya.

Menurut Sinar, pada kondisi normal wisatwan yang menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Benoa, Bali ke Gili Trawangan rata-rata mencapai 400 orang per hari. Bahkan pada musim ramai bisa mencapai 500 hingga 600 orang per hari.

Selain itu, katanya, sebagian wisatawan datang menggunakan perahu motor dari Pelabuhan Bangsal, Teluk Nara dan Teluk Kodek di Kecamatan Pemenang.

"Secara keseluruhan jumlah wisatawan baik nusantara maupun mancanegara yang berkunjung ke tiga gili, yaini Gili Trawangan Meno dan Gili Air rata-rata mencapai 1.200 orang per hari," katanya.

Pada saat terjadi cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi di perairan laut Selat Lombok dan perairan sekitar tiga gili kunjungan wisatawan mengalami penurunan cukup tajam, karena sebagian besar perahu motor tidak beroperasi mengangkut penumpang.

Cuaca buruk disertai angin kencang dan gelombang tinggi di perairan laut Lombok mengakibatkan tingkat penghunian kamar hotel di objek wisata Gili Trawangan, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Barat menurun.

Asisten Direktor of Sales Hotel Vila Ombak Gili Trawangan Jun Aryasa  mengatakan, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel ketika cuaca buruk rata-rata 40 persen. Salah satu penyebabnya adalah cuaca buruk yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.

"TPK hotel setelah tahun baru umumnya menurun demikian di objek wisata Gili Trawangan. Gelombang tinggi dan aqngin kencang  sejak beberapa hari terakhir juga menyebabkan beberapa tamu menunda kunjungannya ke Trawangan," ujarnya.

Namun, katanya, ada juga tamu yang sudah booking kamar tetap datang. Mereka menggunakan pesawat dari Bali, karena sejak beberapa hari pelayaran kapal cepat dari Pelabuhan benoa, Bali, ke Trawangan ditutup sementara karena cuaca buruk. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013