Kepala Desa Bukit Peninjauan (BP) 1 Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, Sweri meminta pemerintah terkait mensterilkan desanya sebab pasien positif COVID-19 asal Lampung yang meninggal dunia Selasa (31/3) pernah tinggal di desa tersebut.

“Yang bersangkutan hanya semalam menginap di desa kami kemudian minta diperpanjang tapi tidak kami perpanjang," kata Sweri saat dihubungi via telepon, Selasa. 

Ia menambahkan bahwa pasien tersebut juga sempat berkeliling di sekitar desa sehingga berinteraksi dengan masyarakat desa termasuk dirinya sendiri.

Ia telah berkoordinasi dengan Polsek setempat untuk menyemprotkan disinfektan di desa namun hal tersebut terkendala biaya. 

Sementara dana desa belum turun sehingga masyarakat melakukan sumbangan secara swadaya namun tidak seberapa. 
"Kami meminta pemerintah membantu pengadaan disinfektan agar masyarakat desa tidak was-was,” ucapnya.

Sweri menambahkan bahwa pasien tersebut datang bersama lima orang rekannya yang merupakan jamaah tabligh untuk berdakwah di desa dan tinggal di mesjid. 

Ia menyebutkan bahwa saat ini di desa tersebut ada lima warga yang baru datang dari Kota Semarang dan Kota Tasikmalaya. 

“Saat ini saya mengalami kesulitan. Mereka ingin kembali kedaerahnya namun ditolak karena masuk zona merah tapi kami telah meminta bidan untuk memberikan obat," kata Sweri.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020