Pemerintah Provinsi Riau menggelontorkan dana Rp7 miliar untuk laboratorium uji swab COVID-19 di daerah tersebut untuk mempercepat penanganan wabah tersebut.
“Dananya Rp7 miliar,” kata Gubernur Riau Syamsuar dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Jumat.
Ia menjelaskan Kementerian Kesehatan sudah memberi lampu hijau supaya Riau secepatnya memiliki lab uji swab COVID-19 sendiri. Lokasinya akan berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad.
Dengan begitu, Riau tidak lagi ketergantungan pada lab Kemenkes di Jakarta untuk menunggu hasil uji sampel dari pasien dalam pengawasan yang butuh waktu lama.
“Akan sangat membantu pemerintah provinsi untuk dapat percepat hasil swab-nya,” kata Syamsuar.
Anggaran Rp7 miliar tersebut, lanjutnya, digunakan untuk pembenahan gedung dan pembelian peralatan agar sesuai standar WHO. Saat ini peralatan sudah dibeli dan karena harus impor, maka belum sampai di Jakarta.
“Saat ini sudah berada di Singapura, hanya sekarang kita menunggu sampai di Jakarta,” katanya.
Syamsuar berharap lab tersebut sudah siap pada pekan depan dan bisa segera difungsikan karena Riau sudah berstatus tanggap darurat COVID-19.
Direktur RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi MARS, menambahkan bahwa Pemprov Riau memesan alat laboratorium PCR (Polymerase Chain Reaction) buatan Amerika Serikat. Alat itu akan ditempatkan di laboratorium Biomedik RSUD Arifin Achmad.
“Bisa memeriksa sampai 100 sampel (swab) per hari,” katanya.
Untuk tenaga ahlinya, lab tersebut akan kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan RSUD Arifin Achmad, antara lain ada dr.Arfianti,PhD dan dr.Dewi Anggraini,SpMK serta beberapa ahli lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
“Dananya Rp7 miliar,” kata Gubernur Riau Syamsuar dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Jumat.
Ia menjelaskan Kementerian Kesehatan sudah memberi lampu hijau supaya Riau secepatnya memiliki lab uji swab COVID-19 sendiri. Lokasinya akan berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad.
Dengan begitu, Riau tidak lagi ketergantungan pada lab Kemenkes di Jakarta untuk menunggu hasil uji sampel dari pasien dalam pengawasan yang butuh waktu lama.
“Akan sangat membantu pemerintah provinsi untuk dapat percepat hasil swab-nya,” kata Syamsuar.
Anggaran Rp7 miliar tersebut, lanjutnya, digunakan untuk pembenahan gedung dan pembelian peralatan agar sesuai standar WHO. Saat ini peralatan sudah dibeli dan karena harus impor, maka belum sampai di Jakarta.
“Saat ini sudah berada di Singapura, hanya sekarang kita menunggu sampai di Jakarta,” katanya.
Syamsuar berharap lab tersebut sudah siap pada pekan depan dan bisa segera difungsikan karena Riau sudah berstatus tanggap darurat COVID-19.
Direktur RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi MARS, menambahkan bahwa Pemprov Riau memesan alat laboratorium PCR (Polymerase Chain Reaction) buatan Amerika Serikat. Alat itu akan ditempatkan di laboratorium Biomedik RSUD Arifin Achmad.
“Bisa memeriksa sampai 100 sampel (swab) per hari,” katanya.
Untuk tenaga ahlinya, lab tersebut akan kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan RSUD Arifin Achmad, antara lain ada dr.Arfianti,PhD dan dr.Dewi Anggraini,SpMK serta beberapa ahli lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020