Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan ratusan warga di daerah itu mendaftarkan diri guna mendapatkan kartu prakerja yang dikeluarkan Pemerintah Pusat.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Rejang Lebong, Syafewi di Rejang Lebong, Selasa malam, mengatakan ratusan warga ini memenuhi kantor yang dipimpinnya itu guna mendapatkan kartu pra kerja dengan sasaran pekerja kasar, baik tani, buruh bangunan, kuli angkut hingga tukang ojek dan becak.
"Pembukaan pendaftaran kartu pra kerja ini dilaksanakan sejak tanggal 13 sampai dengan 16 April nanti, data yang kita serahkan adalah data mentah dan nantinya akan kita pilah berdasarkan NIK tiap individu. Syarat utamanya berusia 18 tahun keatas, tidak dalam masa pendidikan dan terdampak COVID-19," ujar dia.
Selain itu pihaknya tambah dia, juga bekerjasama dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Rejang Lebong guna mendata para pekerja kecil dan pengusaha kecil yang terdampak COVID-19 atau mereka yang terkena PHK akibat pengaruh dari pandemi virus mematikan tersebut.
Data-data masyarakat Rejang Lebong itu sendiri nantinya akan mereka kirimkan ke Pemprov Bengkulu dan seterusnya akan dikirimkan ke pemerintah pusat guna menentukan layak atau tidaknya mereka ini mendapatkan kartu sakti yang dijanjikan Presiden Jokowi saat kampanye Pilpres 2019 lalu.
Sementara itu, banyaknya warga yang mendatangi kantor Disnakertrans Rejang Lebong guna mendapatkan kartu pra kerja ini sehingga terjadi kerumunan massa dan mengabaikan protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah pada masa tanggap darurat penyebaran virus corona baru atau COVID-19 di wilayah itu.
"Kita sudah instruksi khusus sesuai protokol Kementerian Kesehatan agar mereka yang datang ke sini harus menggunakan masker, jika tidak menggunakan masker tidak akan kami layani. Selain itu kami juga sudah menyiapkan tempat cuci tangan dengan sabun serta menjaga jarak," terangnya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Kepala Disnakertrans Kabupaten Rejang Lebong, Syafewi di Rejang Lebong, Selasa malam, mengatakan ratusan warga ini memenuhi kantor yang dipimpinnya itu guna mendapatkan kartu pra kerja dengan sasaran pekerja kasar, baik tani, buruh bangunan, kuli angkut hingga tukang ojek dan becak.
"Pembukaan pendaftaran kartu pra kerja ini dilaksanakan sejak tanggal 13 sampai dengan 16 April nanti, data yang kita serahkan adalah data mentah dan nantinya akan kita pilah berdasarkan NIK tiap individu. Syarat utamanya berusia 18 tahun keatas, tidak dalam masa pendidikan dan terdampak COVID-19," ujar dia.
Selain itu pihaknya tambah dia, juga bekerjasama dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Rejang Lebong guna mendata para pekerja kecil dan pengusaha kecil yang terdampak COVID-19 atau mereka yang terkena PHK akibat pengaruh dari pandemi virus mematikan tersebut.
Data-data masyarakat Rejang Lebong itu sendiri nantinya akan mereka kirimkan ke Pemprov Bengkulu dan seterusnya akan dikirimkan ke pemerintah pusat guna menentukan layak atau tidaknya mereka ini mendapatkan kartu sakti yang dijanjikan Presiden Jokowi saat kampanye Pilpres 2019 lalu.
Sementara itu, banyaknya warga yang mendatangi kantor Disnakertrans Rejang Lebong guna mendapatkan kartu pra kerja ini sehingga terjadi kerumunan massa dan mengabaikan protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah pada masa tanggap darurat penyebaran virus corona baru atau COVID-19 di wilayah itu.
"Kita sudah instruksi khusus sesuai protokol Kementerian Kesehatan agar mereka yang datang ke sini harus menggunakan masker, jika tidak menggunakan masker tidak akan kami layani. Selain itu kami juga sudah menyiapkan tempat cuci tangan dengan sabun serta menjaga jarak," terangnya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020