Bengkulu (Antara Bengkulu) - Masyarakat Bengkulu minta agar pemerintah daerah menggelar operasi pasar beras murah, mengingat harga beras di pasaran cukup tinggi.
"Kami tidak mampu membeli beras di pasaran karena harganya paling rendah Rp8.200 per kilogram dan tertinggi Rp10.500 per kilogram," kata seorang warga kurang mampu di Kota Bengkulu, A. Lani, diBengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan bila ada operasi pasar beras murah, akan bisa membantu mencukupi kebutuhan keluarga karena penghasilan setiap hari hanya di bawah Rp50 ribu.
Biasanya, dia sudah menerima beras murah dari pemerintah melalui program beras untuk warga miskin (Raskin). Namun pada 2013, dirinya belum menerima beras itu sehingga harus membeli di pasar.
Ia mengakui penghasilan sebagai penarik gerobak di pasar pagi setempat, kadang kala tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan tiga anak dan satu istri yang tidak bekerja.
Dua anaknya setelah pulang sekolah berkeliling mencari barang bekas untuk dijual guna mencukupi kebutuhan sekolahnya, sedangkan istrinya terbaring sakit sudah menahun.
Dia mengharapkan raskin 2013 cepat disalurkan untuk meringankan beban keluarga.
"Bila tidak juga disalurkan, pemerintah daerah setempat menggelar operasi pasar beras murah," katanya.
Petugas Humas Bulog Divisi Regional Bengkulu Riswan mengatakan pihaknya akan menyalurkan raskin pada awal Maret 2013 karena hingga saat ini urusan administrasi dan permintaan dari masing-masing kabupaten dan kota belum selesai.
Bila semua persyaratan sudah selesai, pihaknya akan menyalurkan raskin sesuai permintaan masing-masing daerah, sedangkan setiap rumah tangga sasaran tetap mendapatkan jatah 15 kilogram.
Menanggapi permintaan operasi pasar beras, katanya, hal itu kewenangan pemerintah daerah masing-masing, sedangkan masalah stok beras relatif cukup dengan setiap saat siap disalurkan.
Berbeda dengan beberapa tahun silam, katanya, kewenangan operasi pasar beras murah itu oleh Bulog.
Setiap ada permintaan, katanya, langsung digelar operasi. Namun, saat ini wewenang operasi pasar berbeda karena semua harus melalui pemerintah daerah.
Stok beras di gudang Bulog Bengkulu saat ini sekitar 9.000 ton dan dalam waktu dekat akan masuk beras dari Jawa Timur yang jumlahnya sekitar 3.000 ton. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Kami tidak mampu membeli beras di pasaran karena harganya paling rendah Rp8.200 per kilogram dan tertinggi Rp10.500 per kilogram," kata seorang warga kurang mampu di Kota Bengkulu, A. Lani, diBengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan bila ada operasi pasar beras murah, akan bisa membantu mencukupi kebutuhan keluarga karena penghasilan setiap hari hanya di bawah Rp50 ribu.
Biasanya, dia sudah menerima beras murah dari pemerintah melalui program beras untuk warga miskin (Raskin). Namun pada 2013, dirinya belum menerima beras itu sehingga harus membeli di pasar.
Ia mengakui penghasilan sebagai penarik gerobak di pasar pagi setempat, kadang kala tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan tiga anak dan satu istri yang tidak bekerja.
Dua anaknya setelah pulang sekolah berkeliling mencari barang bekas untuk dijual guna mencukupi kebutuhan sekolahnya, sedangkan istrinya terbaring sakit sudah menahun.
Dia mengharapkan raskin 2013 cepat disalurkan untuk meringankan beban keluarga.
"Bila tidak juga disalurkan, pemerintah daerah setempat menggelar operasi pasar beras murah," katanya.
Petugas Humas Bulog Divisi Regional Bengkulu Riswan mengatakan pihaknya akan menyalurkan raskin pada awal Maret 2013 karena hingga saat ini urusan administrasi dan permintaan dari masing-masing kabupaten dan kota belum selesai.
Bila semua persyaratan sudah selesai, pihaknya akan menyalurkan raskin sesuai permintaan masing-masing daerah, sedangkan setiap rumah tangga sasaran tetap mendapatkan jatah 15 kilogram.
Menanggapi permintaan operasi pasar beras, katanya, hal itu kewenangan pemerintah daerah masing-masing, sedangkan masalah stok beras relatif cukup dengan setiap saat siap disalurkan.
Berbeda dengan beberapa tahun silam, katanya, kewenangan operasi pasar beras murah itu oleh Bulog.
Setiap ada permintaan, katanya, langsung digelar operasi. Namun, saat ini wewenang operasi pasar berbeda karena semua harus melalui pemerintah daerah.
Stok beras di gudang Bulog Bengkulu saat ini sekitar 9.000 ton dan dalam waktu dekat akan masuk beras dari Jawa Timur yang jumlahnya sekitar 3.000 ton. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013