Bengkulu (Antara Bengkulu) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam
menyatakan kondisi harimau terkena jerat warga yang berhasil evakuasi
pekan lalu kondisinya makin membaik, setelah sempat mengalami stres
berat.
"Namun berdasarkan saran dokter hewan, harimau Sumatra (Phantera tigris Sumatrae) itu memerlukan perawatan lebih intensif ke rumah sakit hewan," kata Kepala BKSDA Bengkulu Anggoro Dwi Sujatmiko, Rabu.
Ia mengatakan, harimau betina yang diberi nama Tesa itu sekarang mengalami salah satu urat kaki belakang terjepit diduga akibat benturan saat kena jerat saat tertangkap.
Saat ini, kedua kaki belakang hewan dilindungi itu terancam lumpuh meskipun kodisi kesehatannya mulai membaik dan memerlukan perawatan ronsen di rumah sakit hewan.
"Kewajiban kami mengusulkan agar harimau itu bisa dironsen supaya bisa mengetahui penyakit dideritanya, terutama pada bagian kaki belakangnya," katanya.
Terkait rumah sakit sebagai rujukan, ujarnya tergantung perintah pusat yang terpenting harimau itu betul-betul kembali sehat.
Saat ini, proses pengobatan harimau betina itu dalam tahap penyembuhan dan tinggal dua kaki belakangnya yang belum normal, ujarnya.
Kepala Tata Usaha BKSDA Bengkulu Supartono mengatakan, harimau itu setelah kena jerat berhasil masuk kerangkeng yang diberi umpan seekor kambing dan beberapa ekor ayam.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pertama saat kondisi harimau itu makin lemas ada beberapa hal pemicu yaitu pada lehernya terluka cukup serius dan membusuk bahkan sudah berulat.
Harimau betina itu berhasil dievakuasi dari wilayah Desa Talang Sebaris, Kecamatan Airpriukan, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Kamis (21/2). (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Namun berdasarkan saran dokter hewan, harimau Sumatra (Phantera tigris Sumatrae) itu memerlukan perawatan lebih intensif ke rumah sakit hewan," kata Kepala BKSDA Bengkulu Anggoro Dwi Sujatmiko, Rabu.
Ia mengatakan, harimau betina yang diberi nama Tesa itu sekarang mengalami salah satu urat kaki belakang terjepit diduga akibat benturan saat kena jerat saat tertangkap.
Saat ini, kedua kaki belakang hewan dilindungi itu terancam lumpuh meskipun kodisi kesehatannya mulai membaik dan memerlukan perawatan ronsen di rumah sakit hewan.
"Kewajiban kami mengusulkan agar harimau itu bisa dironsen supaya bisa mengetahui penyakit dideritanya, terutama pada bagian kaki belakangnya," katanya.
Terkait rumah sakit sebagai rujukan, ujarnya tergantung perintah pusat yang terpenting harimau itu betul-betul kembali sehat.
Saat ini, proses pengobatan harimau betina itu dalam tahap penyembuhan dan tinggal dua kaki belakangnya yang belum normal, ujarnya.
Kepala Tata Usaha BKSDA Bengkulu Supartono mengatakan, harimau itu setelah kena jerat berhasil masuk kerangkeng yang diberi umpan seekor kambing dan beberapa ekor ayam.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pertama saat kondisi harimau itu makin lemas ada beberapa hal pemicu yaitu pada lehernya terluka cukup serius dan membusuk bahkan sudah berulat.
Harimau betina itu berhasil dievakuasi dari wilayah Desa Talang Sebaris, Kecamatan Airpriukan, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Kamis (21/2). (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013