Kota Guatemala (Antara/AFP) - Guatemala mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dalam keyakinannya bahwa itu akan membantu mendorong perdamaian di Timur Tengah, kata kantor presiden pada Selasa.
Guatemala memutuskan bergabung dengan sebagian besar negara Amerika Latin dan Karibia dan mengakui negara Palestina sebagai negara bebas, berdaulat dan merdeka, kata pernyataan itu.
"Keputusan ini sama sekali tidak mengubah tradisi panjang persahabatan dan kerjasama Guatemala dengan Israel, suatu hubungan yang sangat dihargai oleh Pemerintah Guatemala," tambah pernyataan itu.
Guatemala menginginkan pembicaraan antara "Negara Israel dan Negara Palestina, yang didukung oleh masyarakat internasional, untuk mendapatkan momentum baru," tambah pernyataan itu.
Presiden Palestina Mahmud Abbas telah mengesampingkan kembali ke perundingan jika Israel masih terus membangun di tanah yang mereka inginkan untuk negara masa depan mereka. (ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Guatemala memutuskan bergabung dengan sebagian besar negara Amerika Latin dan Karibia dan mengakui negara Palestina sebagai negara bebas, berdaulat dan merdeka, kata pernyataan itu.
"Keputusan ini sama sekali tidak mengubah tradisi panjang persahabatan dan kerjasama Guatemala dengan Israel, suatu hubungan yang sangat dihargai oleh Pemerintah Guatemala," tambah pernyataan itu.
Guatemala menginginkan pembicaraan antara "Negara Israel dan Negara Palestina, yang didukung oleh masyarakat internasional, untuk mendapatkan momentum baru," tambah pernyataan itu.
Presiden Palestina Mahmud Abbas telah mengesampingkan kembali ke perundingan jika Israel masih terus membangun di tanah yang mereka inginkan untuk negara masa depan mereka. (ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013