Seekor ayam kate jantan jenis "serama" berusia tiga tahunan milik Sarmat (54) warga Tanjung Sari Kota Jambi cukup unik karena sangat suka musik remix dan naik sepeda onthel.
"Kalo sudah dengar musik ia langsung bereaksi, dan suka naik sepeda onthel," kata Satmat, pemilik ayam kate unik itu, Minggu, saat ia dan ayam katenya ditemui saat gowes di atas bentangan jembatan Aur Duri II di Kota Jambi.
Ayam kate itu berdiri di stang sepeda onthel atau sepeda klasik milik Sarmat sambil mendengarkan lagu remix.
Tidak sedikitpun ayam itu beranjak dari tempatnya, yang sengaja ditempeli lakban warna hitam untuk pijakan ayam itu.
"Ayam ini selalu ngejar kalo saya bawa onthel sambil memutar lagu. Seperti hari ini lihat saja ia asyik sendiri dengarkan musik," kata pria pekerja pabrik karet itu.
Ia menyebutkan, ayam itu selalu menjadi temannya saat melakukan aktivitas gowes dengan sepeda onthelnya. Bersama ayam uniknya itu yang 'menclok' di stang sepeda ia membawa ke berbagai lokasi, termasuk touring sepeda ke kawasan Muaro Jambi dan beberapa lokasi wisata di Kota Jambi.
"Ya menarik perhatian orang, dan memang ia sangat suka musik dan naik onthel ini," katanya mengulang.
Memang, ia menambatkan tali pada kaki ayam ukuran mini yang sangat jinak itu agar tidak jatuh. Namun sejauh ini memang tidak pernah jatuh saat melaju dengan kecepatan tidak terlalu kencang.
Sarmat mengaku, ini ayam kate keduanya yang ia latih khusus untuk suka musik dan naik onthel itu. Sebelumnya ia memiliki ayam kate warna merah yang juga sangat jinak dan juga menemaninya bersepeda onthel.
"Ayam itu bahkan selalu berkotek saat di jalan, kalo yang ini emang tidak berkotek, tapi jinak sekali," katanya.
Sayangnya ayam kate pertamanya itu mati, sehingga ia memelihara ayam kate jantan yang saat ini menjadi kesayangan keluarganya. Berbeda dengan ayam kate pertamanya, ayam yang ada saat ini justeru ia latih pada saat sudah dewasa.
Ia membelinya dari seorang teman kerjanya di pabrik karet di perbatasan Kota Jambi dan Muaro Jambi yang mengaku tidak sempat merawatnya.
Sarmat sendiri mengaku punya cara sendiri untuk melatih ayam katenya agar jinak dan mau jalan-jalan dengan sepeda onthel, dan lebihnya suka musik.
Ia mengaku tidak ada hal istimewa untuk menjadikan ayam itu jinak dan senang musik. Kuncinya adalah ketelatenan dalam melatihnya setiap hari.
"Saya selalu memandikannya, dan memberi makan dan vitamin. Tentu mendengarkan musik dan naik ke onthel serta diam di atas stang sepeda. Tidak mudah dan butuh waktu, namun akhirnya ia bisa," kata pria berdarah Tangerang Banten yang lahir di Jambi itu.
Di rumah pun, ayam itu memiliki kandang yang juga terawat dan terlindungi. Selain itu, tajinya juga dipotong agar tidak melukai kaki atau kulitnya.
Sayangnya, kata Sarmat, ayam kate serama miliknya itu belum memberikan keturunan atau anak.
"Saya sudah mencoba agar bisa ada keturunannya, tapi hingga saat ini belum ada keturunan, kendati sudah saya kasih ayam betino," katanya.
Kehadiran ayam kate serama yang unik itu menjadi hiburan bagi diri dan keluarganya, di sela-sela istirahat dari aktivitas kerjanya di pabrik karet. Ayam itu juga dikenal oleh para komunitas onthel di Kota Jambi karena suka ikut gowes bersama pria itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
"Kalo sudah dengar musik ia langsung bereaksi, dan suka naik sepeda onthel," kata Satmat, pemilik ayam kate unik itu, Minggu, saat ia dan ayam katenya ditemui saat gowes di atas bentangan jembatan Aur Duri II di Kota Jambi.
Ayam kate itu berdiri di stang sepeda onthel atau sepeda klasik milik Sarmat sambil mendengarkan lagu remix.
Tidak sedikitpun ayam itu beranjak dari tempatnya, yang sengaja ditempeli lakban warna hitam untuk pijakan ayam itu.
"Ayam ini selalu ngejar kalo saya bawa onthel sambil memutar lagu. Seperti hari ini lihat saja ia asyik sendiri dengarkan musik," kata pria pekerja pabrik karet itu.
Ia menyebutkan, ayam itu selalu menjadi temannya saat melakukan aktivitas gowes dengan sepeda onthelnya. Bersama ayam uniknya itu yang 'menclok' di stang sepeda ia membawa ke berbagai lokasi, termasuk touring sepeda ke kawasan Muaro Jambi dan beberapa lokasi wisata di Kota Jambi.
"Ya menarik perhatian orang, dan memang ia sangat suka musik dan naik onthel ini," katanya mengulang.
Memang, ia menambatkan tali pada kaki ayam ukuran mini yang sangat jinak itu agar tidak jatuh. Namun sejauh ini memang tidak pernah jatuh saat melaju dengan kecepatan tidak terlalu kencang.
Sarmat mengaku, ini ayam kate keduanya yang ia latih khusus untuk suka musik dan naik onthel itu. Sebelumnya ia memiliki ayam kate warna merah yang juga sangat jinak dan juga menemaninya bersepeda onthel.
"Ayam itu bahkan selalu berkotek saat di jalan, kalo yang ini emang tidak berkotek, tapi jinak sekali," katanya.
Sayangnya ayam kate pertamanya itu mati, sehingga ia memelihara ayam kate jantan yang saat ini menjadi kesayangan keluarganya. Berbeda dengan ayam kate pertamanya, ayam yang ada saat ini justeru ia latih pada saat sudah dewasa.
Ia membelinya dari seorang teman kerjanya di pabrik karet di perbatasan Kota Jambi dan Muaro Jambi yang mengaku tidak sempat merawatnya.
Sarmat sendiri mengaku punya cara sendiri untuk melatih ayam katenya agar jinak dan mau jalan-jalan dengan sepeda onthel, dan lebihnya suka musik.
Ia mengaku tidak ada hal istimewa untuk menjadikan ayam itu jinak dan senang musik. Kuncinya adalah ketelatenan dalam melatihnya setiap hari.
"Saya selalu memandikannya, dan memberi makan dan vitamin. Tentu mendengarkan musik dan naik ke onthel serta diam di atas stang sepeda. Tidak mudah dan butuh waktu, namun akhirnya ia bisa," kata pria berdarah Tangerang Banten yang lahir di Jambi itu.
Di rumah pun, ayam itu memiliki kandang yang juga terawat dan terlindungi. Selain itu, tajinya juga dipotong agar tidak melukai kaki atau kulitnya.
Sayangnya, kata Sarmat, ayam kate serama miliknya itu belum memberikan keturunan atau anak.
"Saya sudah mencoba agar bisa ada keturunannya, tapi hingga saat ini belum ada keturunan, kendati sudah saya kasih ayam betino," katanya.
Kehadiran ayam kate serama yang unik itu menjadi hiburan bagi diri dan keluarganya, di sela-sela istirahat dari aktivitas kerjanya di pabrik karet. Ayam itu juga dikenal oleh para komunitas onthel di Kota Jambi karena suka ikut gowes bersama pria itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020