Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Warga miskin amat memerlukan sentuhan program KB guna meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pengaturan jarak kehamilan. Sehingga dapat mencapai sasaran sebuah keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

"Kami sebagai warga kurang mampu cukup terbantu dengan kembalinya gebrakan program KB yang dapat menyentuh masyarakat miskin, agar kegiatan pelayanan KB bagi warga miskin dapat berkelanjutan" harap Wenty (27) seorang peserta KB di Kelurahan Rawah Makmur Kecamtan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu saat ditemui di Puskesmas Beringin Raya.

Ia mengatakan, untuk mendapat peyanan KB bagi warga kurang mampu tidak jarang masyarakat harus dilayani oleh tenaga medis swasta sehingga memerlukan biaya, dengan adanya pelayanan gratis maka dapat mengurangi beban keluarga miskin dalam ber-KB, ujarnya.

Hal senada disampaikan Nuryah (47) kader Pos KB setempat, dengan kembalinya gebrakan program KB akhir ini cukup meringankan dan membantu keluarga kurang mampu untuk ber-KB. Selama ini, setelah perubahan sistem pemerintahan dengan kurang memperhatikan program KB maka warga miskin mengalami hambatan untuk mendapat pelayanan yang meringankan, katanya.

sementara itu Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Widati melalui Kepala Bidang ADPIN Iskandar mengatakan, secara Nasional pelaksanaan program KB telah kembali memprioritaskan penajaman bagi warga kurang mampu.

"BKKBN akan secara serius menggerakkan program KB terhadap masyarakat di wilayah kontang-kantong kemiskinan, baik wilayah perkotaan maupun desa," kata Iskandar.
Pada 2013 BKKBN Bengkulu mentargetkan puluhan ribu warga miskin atau keluarga pra sejahtera dan sejahtera I peserta KB baru.

Berdasarkan perkiraan permintaan masyarakat (PPM) 2013 keluarga pra sejahtera dan sejahtera I sasaran peserta KB baru sebanyak 40.840 akseptor. Dengan menggunakan berbagai jenis alat kontrasepsi, baik kontrasepsi hormonal dan nonhormonal.

Ia menambahkan, sasaran sebanyak itu terdapat menggunakan kontrasepsi jenis Intra Uterine Device (IUD) 3.762, Medis Operatif Pria (MOP) Medis Operatif Wanita (MOW) 214, implant 8.565, suntik 13.195, pil 13.710 dan kondom sebanyak 1.270.

Selain keluarga kurang mampu terdapat juga sasaran bagi keluarga sejahtera mencapai 54.353 peserta, sehingga sasaran pencapaian akseptor baru tahun sebanyak 95.375 peserta.

Untuk diingat, melalui hasil SP 2010 jumlah penduduk di Provinsi Bengkulu mencapai 1,7 juta jiwa. Pada 2011 tercatat jumlah warga miskin di perkotaan mencapai 95.280 jiwa dan desa 208.330 jiwa atau sebanyak 303.600 jiwa di tingkat Provinsi Bengkulu.

Melalui pelaksanaan KB secara terprogram maka kehidupan warga masyarakat yang termarjinalkan itu dapat memberikan kontriobusi terhadap pembangunan kependudukan.(rs)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013