Mukomuko, (Antara Bengkulu) - Warga di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu terpaksa mandi menggunakan air  galon, setelah air bersih dari PDAM setempat tidak mengalir ke rumah mereka sejak empat hari terakhir.

"Saya sudah tiga hari mandi dengan air  galon, karena air PDAM tidak mengalir lagi ke rumah kami," kata warga Desa Bandar Ratu, Medi Hartono, di Mukomuko, Selasa.

Ia mengaku, terpaksa mandi memakai air galon itu, agar dapat tetap beraktivitas setiap hari, namun pemakaiannya dihemat.

"Biasanya pakai ember besar untuk mandi, sekarang cukup pakai cangkir minuman supaya lebih irit menggunakan airnya," katanya.

Begitu juga air untuk kebutuhan memasak bagi keluarganya, kata dia, juga menggunakan air isi ulang dalam galon tersebut.

"Untuk sementara kami pakai air galon dulu sambil menunggu air PDAM mengalir kembali," kata dia pula.

Warga Bandar Ratu lainnya, Suriyem mengatakan terpaksa bolak-balik minta air ke rumah tetangga sebelah yang mengunakan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan memasak dan mencuci bagi keluarganya.

"Saya setiap hari harus mengambil air di rumah tetangga sebelah yang punya sumur bor, agar bisa memasak dan mencuci baju kami sekeluarga," katanya pula.

Ia berharap, dalam waktu dekat air PDAM di rumahnya bisa mengalir kembali seperti biasa.

"Kalau begini terus kami juga jadi tidak enak sama tetangga karena harus minta air terus," ujar dia lagi.



Mogok Kerja

Sebanyak 32 orang karyawan PDAM Tirta Selagan dari Kecamatan Ipuh hingga Kecamatan Lubuk Pinang melakukan mogok kerja.

Karyawan mogok kerja, kata salah satu karyawan itu, karena sejak enam bulan tidak menerima gaji meskipun mereka mendapatkan pinjaman uang namun tidak mencukupi setiap bulannya.

"Kami juga punya anak dan istri yang setiap bulan harus dikasih belanja dan makan," ujar dia mengeluhkan kondisi tersebut.

Dia berharap, ada solusi dari pemerintah setempat untuk membantu mereka mengatasi permasalahan internal PDAM yang tidak pernah selesai sejak dulu.

Pelanggan PDAM Tirta Selagan, Leni mengeluhkan sejak tiga hari air PDAM tidak mengalir, sehingga keluarganya terpaksa mandi di rumah tetangga sebelah yang mempunyai sumur.

"Kami tidak tahu juga sampai kapan terus begini, setiap hari kami terpaksa minta air kepada tetangga sebelah rumah," ujar dia pula.*

Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013