Mukomuko (Antara Bengkulu) - Pihak PDAM Tirta Selagan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta pemerintah setempat membantu dana untuk menanggulangi gaji karyawan PDAM yang belum dibayar oleh perusahaan itu selama enam bulan terakhir.

"Setahun ini saja pemerintah membantu dana untuk membayar gaji karyawan sambil perusahaan berbenah," kata Dewan Pengawas PDAM Tirta Selagan Kabupaten Mukomuko, Muchtadi Munif, di Mukomuko, Kamis.

Ia mengatakan hal itu terkait menyusul tidak beroperasinya PDAM Tirta Selagan sejak lima hari terakhir akibat  sebanyak 32 orang karyawannya yang tersebar di 15 kecamatan di daerah itu melakukan mogok kerja.

Sebanyak 32 orang karyawan PDAM melakukan mogok kerja karena selama enam bulan perusahaan tidak membayarkan gaji mereka.

Ia menambahkan, pihaknya telah berusaha mengusulkan kepada kepada kepala daerah setempat agar membantu dana untuk membayar gaji karyawan PDAM selama enam bulan terakhir, namun belum ada tanggapan.

"Saya dengan Direktur PDAM sudah mengajukan kepada bupati tetapi belum ada juga tanggapan," katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya meminta kepada pemerintah setempat agar gaji karyawan itu dibayar supaya mereka dapat melakukan aktivitas pekerjaannya memberikan pelayanan distribusi air bersih kepada pelanggan.

"Kalau sekarang tidak ada karyawan yang mau bekerja, dan mereka bertahan tidak menerima gaji selama enam itu itu sudah termasuk kuat, di tengah kebutuhan keluarganya setiap bulan," tambahnya.

Sehingga, lanjutnya, sudah ada pelanggan yang datang ke kantor mempertanyakan alasan air PDAM tidak mengalir.

Kendati demikian, ia mengakui, jika tahun ini pemerintah setempat telah mengalokasikan dana kurang lebih Rp1 miliar, namun dana itu untuk operasional perbaikan kerusakan jaringan PDAM, pembelian bahan bakar minyak (BBM), dan pemeliharaan alat.

Sedangkan, lanjutnya, dana untuk gaji karyawan tidak ada, dan hanya mengandalkan dari tagihan rekening ke pelanggan yang tidak lancar.

Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013