Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Fatmawati Bengkulu memperkirakan lima kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu berpotensi dilanda hujan lebat dalam satu pekan ke depan.
Prakirawan BMKG Fatmawati Bengkulu, Winda Ayu Kusumawati Senin di Bengkulu mengatakan wilayah yang diprediksi dilanda hutan yaitu wilayah Bengkulu Utara, Lebong, Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Seluma, dan Kota Bengkulu.
Ayu mengatakan, hujan lebat ini disebabkan siklon pertumbuhan awan kecil yang mengakibatkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Selain dipengaruhi siklon, pengaruh La Nina juga membuat curah hujan di Bengkulu meningkat.
“Adanya La Nina juga mempengaruhi potensi hujan di Provinsi Bengkulu dan sekitarnya," kata Ayu.
Namun, meski demikian, perlu diketahui Provinsi Bengkulu juga masuk wilayah non zoom, di mana musim kemarau dan musim hujan terjadi tanpa ada perbedaan.
Pengaruh fenomena La Nina ini diperkirakan akan berlangsung hingga Desember dan terjadi di sebagian besar pulau di Indonesia.
La Nina sendiri merupakan anomali sistem iklim global yang terjadi dengan periode ulang berkisar antara 2-7 tahun di Samudera Pasifik dan atmosfer, langit di atasnya berubah dari keadaan netral serta minimal berlangsung selama 2 bulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Prakirawan BMKG Fatmawati Bengkulu, Winda Ayu Kusumawati Senin di Bengkulu mengatakan wilayah yang diprediksi dilanda hutan yaitu wilayah Bengkulu Utara, Lebong, Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Seluma, dan Kota Bengkulu.
Ayu mengatakan, hujan lebat ini disebabkan siklon pertumbuhan awan kecil yang mengakibatkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Selain dipengaruhi siklon, pengaruh La Nina juga membuat curah hujan di Bengkulu meningkat.
“Adanya La Nina juga mempengaruhi potensi hujan di Provinsi Bengkulu dan sekitarnya," kata Ayu.
Namun, meski demikian, perlu diketahui Provinsi Bengkulu juga masuk wilayah non zoom, di mana musim kemarau dan musim hujan terjadi tanpa ada perbedaan.
Pengaruh fenomena La Nina ini diperkirakan akan berlangsung hingga Desember dan terjadi di sebagian besar pulau di Indonesia.
La Nina sendiri merupakan anomali sistem iklim global yang terjadi dengan periode ulang berkisar antara 2-7 tahun di Samudera Pasifik dan atmosfer, langit di atasnya berubah dari keadaan netral serta minimal berlangsung selama 2 bulan.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020