Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meminta warga setempat untuk mewaspadai potensi bencana alam dampak cuaca ekstrem di wilayah itu.

Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong M. Budianto di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan cuaca ekstrem ini akibat fenomena La Nina di Samudera Pasifik.

Sejumlah daerah di Tanah Air, salah satunya Provinsi Bengkulu, akan terimbas fenomena itu sehingga akan menyebabkan turunnya hujan dengan intensitas lebat disertai kencang dan petir.

"Warga Rejang Lebong kami ingatkan untuk selalu waspada terhadap kemungkinan timbulnya bencana alam seperti angin puting beliung, banjir, tanah longsor. Cuaca ekstrem akibat pengaruh La Nina ini terjadi sejak akhir Oktober dan diperkirakan akan berlangsung sampai Maret dan April tahun depan," kata dia.

Dia menjelaskan fenomena La Nina diprediksi mengalami puncaknya pada Desember mendatang, di mana saat itu sedang memasuki puncak musim hujan sehingga berpotensi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, maupun puting beliung.

Beberapa daerah yang kerap terjadi bencana alam di daerah itu, kata dia, untuk banjir terutama sejumlah kelurahan dan desa yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Putih dan Air Duku yang dimulai dari Kecamatan Selupu Rejang, Curup Timur, Curup Tengah hingga Curup.

Tanah longsor berpotensi terjadi hampir di setiap kecamatan dengan lokasi terbanyak berada di Kecamatan Sindang Kelingi hingga Sindang Dataran, sedangkan puting beliung di wilayah Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam, BPBD Rejang Lebong saat ini menyiagakan personel pusdal ops yang berjumlah 50 orang, ditambah relawan BPBD tersebar di 156 desa dan kelurahan, di mana setiap desa/kelurahan terdapat lima relawan.
Selain itu, disiagakan alat berat berupa "loader" satu unit, perahu karet, pelampung, mobil tangki, mobil dapur umum dan logistik untuk korban bencana alam.

"Warga diimbau agar selalu waspada dan segera mengungsi ke tempat yang aman jika hujan turun dengan intensitas lebat dan berlangsung lama, karena kemungkinan bencana alam kapan saja bisa terjadi," kata dia.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020