Seorang mahasiswi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Katarina Oa Jebe yang berasal dari Desa Baya Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengikuti acara wisuda di lahan perkebunan akibat kesulitan mengakses internet di desa setempat.
"Iya betul, saudari sepupu saya sekarang sedang mengikuti wisuda di kebun karena acara wisuda digelar secara online sementara signal internet di desa kami susah didapat," kata warga Elias Wollo yang merupakan sanak keluarga dari Katarina Oa Jebe ketika dihubungi dari Kupang, Kamis.
Saat dihubungi, Elias mengaku sedang bersama beberapa sanak keluarga lain menemani Katarina Oa Jebe dan kedua orang tuanya untuk mengikuti wisuda di lahan perkebunan tersebut.
Ia menjelaskan, pihak keluarga sengaja memilih lokasi perkebunan karena ada jaringan internet sehingga mahasiswi Fakultas Kedokteran Undana itu bisa mengikuti wisuda secara daring dengan lancar.
"Lokasi perkebunan ini memang berada di perbukitan sehingga signal intenetnya bagus," katanya.
Lebih lanjut, Elias mengatakan kebutuhan akan akses jaringan internet hingga kini masih menjadi kesulitan yang dialami masyarakat di Desa Baya.
Masyarakat harus ke luar rumah mencari titik lokasi tertentu di sekitar desa setempat jika ingin mengakses jaringan internet.
Untuk itu, Elias berharap kondisi ini menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah setempat untuk menangani kesulitan yang selama ini dialami masyarakat.
"Apalagi di era digital seperti ini kan akses internet menjadi kebutuhan yang sangat penting agar masyarakat bisa mengikuti berbagai perkembangan dunia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
"Iya betul, saudari sepupu saya sekarang sedang mengikuti wisuda di kebun karena acara wisuda digelar secara online sementara signal internet di desa kami susah didapat," kata warga Elias Wollo yang merupakan sanak keluarga dari Katarina Oa Jebe ketika dihubungi dari Kupang, Kamis.
Saat dihubungi, Elias mengaku sedang bersama beberapa sanak keluarga lain menemani Katarina Oa Jebe dan kedua orang tuanya untuk mengikuti wisuda di lahan perkebunan tersebut.
Ia menjelaskan, pihak keluarga sengaja memilih lokasi perkebunan karena ada jaringan internet sehingga mahasiswi Fakultas Kedokteran Undana itu bisa mengikuti wisuda secara daring dengan lancar.
"Lokasi perkebunan ini memang berada di perbukitan sehingga signal intenetnya bagus," katanya.
Lebih lanjut, Elias mengatakan kebutuhan akan akses jaringan internet hingga kini masih menjadi kesulitan yang dialami masyarakat di Desa Baya.
Masyarakat harus ke luar rumah mencari titik lokasi tertentu di sekitar desa setempat jika ingin mengakses jaringan internet.
Untuk itu, Elias berharap kondisi ini menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah setempat untuk menangani kesulitan yang selama ini dialami masyarakat.
"Apalagi di era digital seperti ini kan akses internet menjadi kebutuhan yang sangat penting agar masyarakat bisa mengikuti berbagai perkembangan dunia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020