PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Curup yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu saat ini tengah meluncurkan program website Pasar.id untuk sejumlah pasar yang ada di wilayah itu.
Pimpinan Cabang BRI Curup David A Saxono di Rejang Lebong, mengatakan program web Pasar.id itu sendiri sudah diluncurkan secara nasional sejak beberapa hari lalu dan di wilayah kerja mereka baru dilaksanakan Kamis (10/12).
"Sebelumnya sempat ada web pasar, bedanya kalau web pasar pengelolaannya per masing-masing kantor cabang, bikin sendiri sehingga tidak seragam. Makanya kemarin disempurnakan lagi menjadi Pasar.id, sehingga satu web untuk semua pasar di Indonesia," kata dia.
Dia menjelaskan untuk pasar yang sudah terdaftar di web Pasar.id ini secara nasional sudah mencapai 4.300 dengan jumlah pedagang 108 ribu orang sedangkan untuk pasar di wilayah kerja BRI Cabang Curup, kata dia, antara lain Pasar Atas Curup, kemudian Pasar Bang Mego, Pasar De Curup, Pasar Kecamatan Padang Ulak Tanding, Pasar Kabupaten Kepahiang dan Pasar Lebong.
Kalangan konsumen yang akan berbelanja ke sejumlah pasar yang ada di wilayah kerja BRI Cabang Curup ini tambah dia, tinggal mengklik Pasar.id dari ponsel pintar masing-masing dengan GPS dinyalakan sehingga bisa mendeteksi pasar terdekat dan nantinya barang belanjaan yang dipesan ini akan diantar kurir.
"Nantinya kepala pasar yang menjadi admin Pasar.id di sini akan menginput para pedagang, barang dagangan, posisi lapak dan kemudian tinggal dimasukkan. Nanti kalau pembeli mengaksesnya web Pasar.id ini akan muncul siapa pedagangnya serta barangnya apa saja, tinggal kita klik," jelas dia.
Sejauh ini pedagang yang ada di kawasan Pasar Atas Curup, Bang Mego dan Pasar De Curup yang sudah tergabung dalam web Pasar.id tersebut saat ini kata dia, sudah ada puluhan orang dan jumlah ini akan terus bertambah karena masih dalam sosialisasi kepada para pedagang yang ada di wilayah itu.
Dia berharap, program web Pasar.id di wilayah kerja BRI Cabang Curup ini nantinya akan memudahkan konsumen berbelanja berbagai jenis kebutuhan pokok dan barang lainnya serta mengurangi risiko penyebaran COVID-19 karena transaksinya dilakukan secara non tunai.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Pimpinan Cabang BRI Curup David A Saxono di Rejang Lebong, mengatakan program web Pasar.id itu sendiri sudah diluncurkan secara nasional sejak beberapa hari lalu dan di wilayah kerja mereka baru dilaksanakan Kamis (10/12).
"Sebelumnya sempat ada web pasar, bedanya kalau web pasar pengelolaannya per masing-masing kantor cabang, bikin sendiri sehingga tidak seragam. Makanya kemarin disempurnakan lagi menjadi Pasar.id, sehingga satu web untuk semua pasar di Indonesia," kata dia.
Dia menjelaskan untuk pasar yang sudah terdaftar di web Pasar.id ini secara nasional sudah mencapai 4.300 dengan jumlah pedagang 108 ribu orang sedangkan untuk pasar di wilayah kerja BRI Cabang Curup, kata dia, antara lain Pasar Atas Curup, kemudian Pasar Bang Mego, Pasar De Curup, Pasar Kecamatan Padang Ulak Tanding, Pasar Kabupaten Kepahiang dan Pasar Lebong.
Kalangan konsumen yang akan berbelanja ke sejumlah pasar yang ada di wilayah kerja BRI Cabang Curup ini tambah dia, tinggal mengklik Pasar.id dari ponsel pintar masing-masing dengan GPS dinyalakan sehingga bisa mendeteksi pasar terdekat dan nantinya barang belanjaan yang dipesan ini akan diantar kurir.
"Nantinya kepala pasar yang menjadi admin Pasar.id di sini akan menginput para pedagang, barang dagangan, posisi lapak dan kemudian tinggal dimasukkan. Nanti kalau pembeli mengaksesnya web Pasar.id ini akan muncul siapa pedagangnya serta barangnya apa saja, tinggal kita klik," jelas dia.
Sejauh ini pedagang yang ada di kawasan Pasar Atas Curup, Bang Mego dan Pasar De Curup yang sudah tergabung dalam web Pasar.id tersebut saat ini kata dia, sudah ada puluhan orang dan jumlah ini akan terus bertambah karena masih dalam sosialisasi kepada para pedagang yang ada di wilayah itu.
Dia berharap, program web Pasar.id di wilayah kerja BRI Cabang Curup ini nantinya akan memudahkan konsumen berbelanja berbagai jenis kebutuhan pokok dan barang lainnya serta mengurangi risiko penyebaran COVID-19 karena transaksinya dilakukan secara non tunai.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020