Palembang (Antara Bengkulu) - Pelajar Sekolah Menengah Atas dan sederajat di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, setelah menerima pengumuman hasil Ujian Nasional dan dinyatakan lulus tetap merayakannya dengan aksi saling coret seragam sekolah.
Meskipun ada imbauan dari pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palembang, para pelajar yang telah dinyatakan lulus langsung bereaksi mencoret pakaian seragam sekolah dengan spidol dan cat semprot warna warni untuk merayakan kelulusan Ujian Nasional (UN).
Setelah melakukan aksi coret-coret itu, ratusan pelajar SMA dan SMK negeri serta swasta di kawasan Bukit Besar Palembang melakukan konvoi keliling kota dengan sepeda motor, sehingga menyebabkan kemacetan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan protokol.
Salah seorang pelajar SMA swasta di kawasan Bukit Besar Ramadhan mengatakan, aksi coret-coret pakaian seragam sekolah dilakukan secara spontan oleh teman-teman setelah mendengar dirinya lulus UN.
"Sebenarnya saya sudah diingatkan orang tua agar tidak ikut-ikutan mencoret pakaian seragam, karena sesuai tradisi keluarganya setelah lulus sekolah seluruh pakaian seragam disumbangkan kepada anak keluarga miskin," ujarnya.
Namun harus bagaimana lagi, pakaian seragam sudah terlanjur dicoret teman-teman terpaksa direlakan saja sehingga tidak merusak suasana kebahagian kelulusan UN, sedangkan niat menyumbang pakaian, menurutnya, tetap akan diwujudkan karena masih ada beberapa stel pakaian seragam lainnya.
Sementara pelajar lainnya Utari mengatakan, dirinya tidak ada niat atau persiapan untuk melakukan aksi coret pakaian seragam, karena sudah terkondisi semua teman-teman sepergaulan membawa spidol dan cat semprot terpaksa ikut-ikutan aksi coret pakaian seragam teman yang dinyatakan lulus UN.
"Aksi coret-coret tampaknya sudah menjadi tradisi pelajar di kota ini, meskipun ada imbauan atau larangan dari pihak Dinas Pendidikan dan pihak sekolah, aksi tersebut tetap saja dilakukan pada setiap kelulusan sekolah," ujarnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Palembang Riza Fahlevi mengatakan, pada UN 2013 ini tingkat kelulusan pelajar SMA dan SMK cukup baik.
"Tingkat kelulusan pelajar SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mencapai 99,94 persen dari 7.971 peserta UN, sedangkan jurusan Ilmu Pengetahaun Sosial (IPS) hanya satu orang tidak lulus dari 8.340 peserta.
Sementara tingkat kelulusan UN pelajar SMK mencapai 100 persen dari total 8.224 peserta, kata dia pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Meskipun ada imbauan dari pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palembang, para pelajar yang telah dinyatakan lulus langsung bereaksi mencoret pakaian seragam sekolah dengan spidol dan cat semprot warna warni untuk merayakan kelulusan Ujian Nasional (UN).
Setelah melakukan aksi coret-coret itu, ratusan pelajar SMA dan SMK negeri serta swasta di kawasan Bukit Besar Palembang melakukan konvoi keliling kota dengan sepeda motor, sehingga menyebabkan kemacetan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan protokol.
Salah seorang pelajar SMA swasta di kawasan Bukit Besar Ramadhan mengatakan, aksi coret-coret pakaian seragam sekolah dilakukan secara spontan oleh teman-teman setelah mendengar dirinya lulus UN.
"Sebenarnya saya sudah diingatkan orang tua agar tidak ikut-ikutan mencoret pakaian seragam, karena sesuai tradisi keluarganya setelah lulus sekolah seluruh pakaian seragam disumbangkan kepada anak keluarga miskin," ujarnya.
Namun harus bagaimana lagi, pakaian seragam sudah terlanjur dicoret teman-teman terpaksa direlakan saja sehingga tidak merusak suasana kebahagian kelulusan UN, sedangkan niat menyumbang pakaian, menurutnya, tetap akan diwujudkan karena masih ada beberapa stel pakaian seragam lainnya.
Sementara pelajar lainnya Utari mengatakan, dirinya tidak ada niat atau persiapan untuk melakukan aksi coret pakaian seragam, karena sudah terkondisi semua teman-teman sepergaulan membawa spidol dan cat semprot terpaksa ikut-ikutan aksi coret pakaian seragam teman yang dinyatakan lulus UN.
"Aksi coret-coret tampaknya sudah menjadi tradisi pelajar di kota ini, meskipun ada imbauan atau larangan dari pihak Dinas Pendidikan dan pihak sekolah, aksi tersebut tetap saja dilakukan pada setiap kelulusan sekolah," ujarnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Palembang Riza Fahlevi mengatakan, pada UN 2013 ini tingkat kelulusan pelajar SMA dan SMK cukup baik.
"Tingkat kelulusan pelajar SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mencapai 99,94 persen dari 7.971 peserta UN, sedangkan jurusan Ilmu Pengetahaun Sosial (IPS) hanya satu orang tidak lulus dari 8.340 peserta.
Sementara tingkat kelulusan UN pelajar SMK mencapai 100 persen dari total 8.224 peserta, kata dia pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013