Bengkulu,  (Antara Bengkulu) - Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bengkulu berunjukrasa di Simpang Lima Kota Bengkulu, menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak subsidi.

"Kami menuntut pemerintah untuk membatalkan rencana kenaikan bahan bakar minyak karena akan menyengsarakan rakyat," katanya Koordinator Aksi, Lobian Angrianto, saat berorasi di Simpang Lima, Senin.

Aksi yang berlangsung di bundaran tugu Simpang Lima Kota Bengkulu itu dijaga ketat aparat kepolisian.

Lobian mengatakan pemerintah harus mencari solusi lain untuk menutupi pembengkakan anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Mahasiswa kata dia, lebih setuju jika kenaikan BBM dengan dua opsi harga, seperti yang sebelumnya sempat diwacanakan pemerintah.

Selain bisa menyelamatkan anggaran, masayarakat yang tidak mampu dapat juga diselamatkan.

Ia menambahkan mengganti subsidi BBM dengan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dinilai sebagai bentuk pembodohan kepada masyarakat.

"Bantuan langsung itu bentuk pembodohan, maka kami menuntut pemerintah agar membatalkan rencana kenaikan BBM," katanya.

Lobian menambahkan, pemerintah sebaiknya mencabut subsidi BBM untuk mobil roda empat milik pribadi dan mengalihkannya ke subsidi pendidikan.

Dengan BLSM kata dia, dari pengalaman sebelumnya, sebagian besar tidak tepat sasaran dan pemerintah sudah menghentikan program itu. (*)

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013