Hasil uji coba bus listrik Bakrie-BYD di tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Bali, dan Aceh dinilai sangat memuaskan sehingga dalam waktu dekat kendaraan berbahan bakar nonfosil tersebut akan melintas di jalan raya tiga daerah itu.

"Dari hasil coba di Jakarta dan Bali beberapa waktu lalu hasilnya sangat memuaskan dan pemerintah daerah setempat mengapresiasi. Sementara yang di Aceh saat ini sedang berlangsung uji coba dan laporan yang kita terima, Dinas Perhubungan setempat sangat puas dan masyarakat antusias untuk mencoba," kata Direktur Utama PT Bakrie Autoparts, Dino A. Riyandi saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Untuk uji coba di Jakarta selama tiga bulan mulai 6 Juli 2020 telah dilakukan oleh operator bus PT TransJakarta lewat dua unit bus single low entry tipe K9 dan bus medium type C6. Keduanya melayani pengguna di rute EV1 dari Balai Kota menuju Blok-M dan sebaliknya.

Sementara uji coba di Bali, menurut Dino, sudah dilakukan pada November-Desember 2020 lalu melalui Program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dengan menelusuri sejumlah lokasi wisata seperti Bedugul dan sekitarnya.

"Uji coba di Jakarta dan Bali memberikan kepuasan bagi pemerintah setempat dan penumpang. Ini memberikan kepercayaan bagi kami untuk terus mengembangkan bus listrik, karena program ini merupakan program pemerintah juga untuk mengurangi polusi udara perkotaan," kata Dino.

Sedangkan di Aceh, dia mengatakan, peluncuran uji coba telah mulai dilakukan pada 12 Januari 2021 lalu, akan berlangsung selama satu bulan hingga pertengahan Februari 2021 dengan menelusuri lima koridor jalan di kota Banda Aceh.

PT Bakrie Autoparts, kata Dino, sangat mengapresiasi sejumlah pemerintah daerah yang terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya keberadaan bus listrik sebagai transportasi umum, karena selain lebih efisien juga mampu mengurangi polusi yang saat ini sedang digalakkan pemerintah pusat dan daerah.

Berbeda dengan bus listrik yang diujicoba di Jakarta yang menggunakan dua tipe, yaitu K9 dan medium type C6, khusus untuk ujicoba di Bali dan Aceh hanya menggunakan bus tipe medium. "Hal ini disebabkan kondisi jalan di Bali dan Aceh tidak selebar di Jakarta, dan jumlah penumpang di ke dua kota itu tidak sebanyak di Jakarta," katanya.

Khusus di Jakarta, Dino mengatakan, proses pengadaan bus listrik pada Februari 2021 sedang dilakukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta, selain itu juga sedang disiapkan dana untuk pembelian kendaraan. “Kita berharap pada September 2021 sudah bisa operasional,” kata Dino menambahkan.

PT Bakrie Otoparts sebagai perusahaan agen tunggal bus listrik BYD di Indonesia, katanya, siap memenuhi permintaan pemerintah daerah-daerah yang membutuhkan bus listrik, berapapun jumlahnya. Menurut Dino, pihaknya juga sudah siap untuk menerima kedatangan sasis kendaraan dari BYD dari Tiongkok, untuk kemudian dirakit di dalam negeri sebagai bus penumpang.

PT Bakrie Autoparts bahkan juga sudah menunjuk setidaknya dua industri karoseri lokal untuk merakit sasis-sasis tersebut menjadi bus listrik.

"Kita sebagai agen tunggal pemegang merek atau ATPM BYD untuk kendaraa jenis bus, sudah siap membangun infrastruktur dan ekosistem untuk mendukung program bus listrik, mulai dari menyiapkan alat pengisian listrik/charger, perakitan, hingga suku cadang dan telah memikirkan untuk jangka panjang. Jadi kita tidak mau beli putus," kata Dino.

Program bus listrik yang diluncurkan PT Bakrie Autoparts, katanya, juga sebagai upaya mendukung program pemerintah melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan tanggal 8 Agustus 2019.

"Kami menilai keinginan, harapan serta rencana pemerintah untuk mengembangkan kendaraan listrik tidak diragukan lagi. Terpenting adalah adanya koordinasi yang bagus dan efisien antar kementerian dan lembaga agar tidak saling tumpang tindih," katanya.

Sebelum krisis ekonomi menerjang Indonesia pada tahun 1997, Kelompok Usaha Bakrie melalui PT Bakrie Motor sebenarnya sudah pernah merancang pengembangan mobil nasional, dan bahkan telah siap meluncurkan “Mobil Bakrie” berdisain MPV (Multi Purpose Vehicle).

Persiapan Mobil Bakrie ketika itu bahkan sudah dilakukan secara terencana dan matang. Bahkan, Mobil Bakrie tersebut sudah siap meluncur pada akhir 1997. Sayangnya, krisis ekonomi global menjalar ke Indonesia dan harus membuyarkan impian Kelompok Usaha Bakrie untuk menggelindingkan Mobil Bakrie. Proyek besar inipun akhirnya dibatalkan.


 

Pewarta: Ahmad Wijaya

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021