Rejanglebong, (Antara Bengkulu) - Bulog Subdivre Curup, Provinsi Bengkulu, saat ini belum menerima permintaan operasi pasar guna menyetabilkan harga jual beras dalam tiga kabupaten di daerah itu.

"Sejauh ini belum ada permintaan resmi dari tiga daerah yang dibawahi Subdivre Bulog Curup, baik dari Kabupaten Rejanglebong, Kepahiang maupun Kabupaten Lebong. Jika ada permintaan resmi maka Bulog akan melakukan operasi pasar," kata staf administrasi Bulog Subdivre Rejanglebong, Aceng Nurdin, saat dihubungi Minggu.

Permintaan resmi untuk pelaksanaan operasi pasar (OP) beras dari masing-masing pemerintah daerah kata dia, dilakukan secara tertulis dengan alasan harga beras di masing-masing daerah sudah terlalu tinggi dan tidak bisa dijangkau lagi oleh daya beli masyarakat.

Kendati harga beras jual beras di tingkat pedagang eceran dalam beberapa daerah menjelang datangnya bulan Ramadhan tahun ini dan adanya kenaikan harga jual BBM yang diumumkan pemerintah beberapa waktu lalu mengalami kenaikan tambah dia, namun daya beli masyarakat masih cukup tinggi sehingga belum ada permintaan dari masing-masing pemkab untuk melakukan OP beras.

Stok beras Bulog Subdivre Curup saat ini kata dia, mencapai 3.440 ton, dengan rincian stok yang dikuasai mencapai 1.440 ton ditambah stok cadangan sebanyak 2.000 ton.

Stok yang ada di gudang Bulog setempat diperkirakan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat tiga daerah untuk tiga bulan ke depan khususnya menjelang puasa Ramadhan dan Idul Fitri serta beras untuk program bantuan beras masyarakat miskin (Raskin), untuk RTSPM di Kabupaten Rejanglebong sebanyak 292.710 kg jatah untuk 19.514 RTSPM, Kepahiang sebanyak 130.890 kg dengan jumlah penerima 8.726 RTSPM, dan untuk Kabupaten Lebong sebanyak 102.180 kg dengan jumlah penerima 6.812 RTSPM.

Sementara itu pantauan di pasar Curup Atas, Rejanglebong, beras kelas medium dan premium sepekan belakangan mengalami kenaikan dengan kisaran Rp600 hingga Rp1.250 per kg. Untuk beras IR-64 lokal semula per kaleng ukuran 16 kg dijual seharga Rp140.000 atau Rp8.750 per kg, saat ini naik menjadi Rp160.000 per kaleng atau Rp10.000 per kg.

Kemudian untuk beras merk Rojolele dari Lampung sebelumnya dijual Rp7.000 per kg, saat ini naik menjadi Rp7.600 per kg. Hal yang sama juga terjadi pada beras dari daerah Belitang, Sumsel, sebelumnya dijual Rp6.800 per kg sekarang sudah mencapai Rp7.800 per kg.*

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013