Rio de Janeiro, (Antara/Reuters) - Brazil mempermalukan  juara  dunia dan Eropa Spanyol ketika mengukir kemenangan 3-0 di  final Piala Konfederasi, Minggu waktu setempat (Senin WIB), dengan mengakhiri rekor tigak terkalahkan tiga tahun lawan mereka dalam semua kompetisi.  
  
Dua gol dari Fred dan satu lagi lewat tendangan kaki kiri Neymar, membuat tuan rumah Piala Dunia itu meraih lima kemenangan beruntun dalam kompetisi itu dan menyandang gelar juara tiga kali berurutan.  
  
Spanyol mengalami malam paling nahas ketika Sergio Ramos gagal menendang penalti pada babak kedua dan Gerard Pique dikeluarkan dari lapangan karena berbuat kasar terhadap rekan barunya di Barcelona, Neymar, pada menit ke-68.  
  
Fred membuat Brazil memimpin ketika laga baru berlangsung dua menit, kemudian Neymar menambah gol kedua beberapa saat sebelum turun munur - merupakan golnya keempat dalam turnamen itu - dan penonton berdiri lagi ketika Fred membuat angka menjadi 3-0 dua menit setelah istirahat, merupakan golnya kelima dalam kompetisi itu.  
  
Penonton di Maracana mencemooh Spanyol serta mengelu-elukan sang juara dengan teriakan "raksasa telah kembali", ketika Brazil membekam tim asuhan Vicente del Bosque itu, yang terakhir kali kalah ketika mengharapi Swiss pada Piala Dunia 2010.  
  
Pelatih Brazil Luiz Felipe Scolari mengatakan, ia tidak pernah membayangkan timnya akan meraih sukses luar biasa dalam turnamen itu.  
  
"Kami bermain melawan empat juara Piala Dunia dan sekarang pada memiliki rasa percaya diri tinggi dan itulah yang kami inginkan," katanya kepada O Globo.

"Para pemain luar biasa hari ini. Saya menurunkan pemain yang saya inginkan dan tidak ada seorang pun yang tampil tidak memenuhi harapan saya," katanya.  
  

Pelatih Spanyol, Del Bosque, yang timnya terakhir kalah ketika melawan Inggris dalam pertandingan persahabatan pada November 2011, mengatakan kepada Telecino, "Kami kurang beruntung pada menit awal permainan tapi saya tidak ingin mencari-cari alasan. Mereka lebih baik dari kami dan itulah kenyataannya."  
  

"Mereka mungkin memiliki sedikit lebih banyak tenaga dibanding tim kami. Ketika seharusnya kedudukan 1-1 pada babak pertama, kami malah kecolongan 0-2. Saya kira kami hasus menganalisis secara rinci pertandingan ini. Tapi yang jelas mereka superior dan itulah alasannya," katanya.  
  
   Gol pertama cepat  
  

Brazil mengawali pertandingangan dua minggu lalu dengan menjebol gawang Jepang pada menit ketiga dan kini di final mengulangnya dengan cara cama, bahkan lebih cepat.  
  

Gebrakan Fred menit kedua ketika mengoyak pertahanan lawan mirip dengan yang dilakukan Neymar saat melawan Jepang, tapi kali ini kelihatan lebih fantastis.  
  

Penonton, yang baru beberapa menit duduk setelah berdiri menyanyikan lagu kebangsaan Brazil, kembali berdiri ketika tim mereka mencetak gol awal, sekaligus memupus rasa grogi mereka, sekaligus pula membuat Spanyol semakin tidak mampu mengontrol jalannya permainan mereka.  
  

Oscar seharusnya menggandakan gol Brazil, tetapi tendangannya melebar ketika laga berlangsung delapan menit, saat Fred memberi umpan kepadanya menggunakan tumit kaki.  
  

Sedangkan Paulinho sudah mendekat ke gawang lawan pada menit ke-14, ketika ia membuat penjaga gawang Spanyol Iker Casillas harus menepis bola keluar dari area mulut gawang.

Spanyol berusaha menaikkan tempo permainan mereka setelah Brazil memimpin pertandingan. Mereka beruntung tidak kemasukan gol lain karena pemain bertahan Alvaro Arbeloa terkena kartu kuning dan ia merupakan pemain bertahan terakhir maju dan menjatuhkan Neymar.  
  

Spanyol, yang biasanya mendominasi permainan lewat gerakan "passing" amat cepat di lini tengah, kelihatan berusaha mengontrol permainan, tetapi juga kelihatan lelah menyusul pertandingan keras di semi final Selasa saat mereka menang lewat adu penalti atas Italia.  
  

Sebaliknya, Brazil, dengan pemain Fred, Neymar dan Paulinho yang tampil segar dan bertenaga, selalu membuat pemain Spanyol mati langah, terlebih dengan hebatnya David Luiz mengejar dan mengawal lawan saat Spanyol berhasil menusuk ke daerah pertahanan mereka.  
Nama Luiz dielu-elukan pendukung tim itu, ketika ia dengan sigap empat menit menjelang turun minum, mengejar bola dan mengamankan si kulit bundang yang melambung dari kaki Pedro sekitar satu meter di depan gawang.  
  

Spanyol bukannya membuat angka menjadi imbang 1-1, melainkan kemasukan gol lain sehingga kedudukan menjadi 0-2 dalam jarah tiga menit.  
  

Oscar membangun serangan dan meneruskan bola kepada Neymar, yang dengan sigap menggunakan kaki kirinya menyambut bola dan menendang melewati Casillas, ke arah pojok atas jala gawang.  
  

Gol ketiga lahir lewat serangan balik yang dilakukan Paulinho dengan memberikan umpan kepada Fred si sisi kiri, setelah sebelumnya Neymar memutus serangan ke jantung pertahanan Brazil. Fred melakukan tendangan keras dan tidak dapata dijinakkan Casillas.  
  

Sisa waktu pada babak kedua itu tetap memprihatinkan bagi Spanyol. Ramos melakukan tembakan dari titik putih tapi melebar, setelah Marcelo menjatuhkan Jesus Navas, yang baru masuk menggantikan Juan Mata.

Kemudian 14 menit kemudian, Pique membuat kesalahan atas Neymar, dan wasit dari Belanda Bjon Kuipers mengeluarkan kartu merah untuk  Pique.  
  

Tidak ada lagi kesempatan bagi Spanyol untuk menebus kekalahan mereka, pada sisa waktu yang dimainkan mereka.  (*)
  
Penerjemah:A.R. Loebis

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013