Seorang siswi kelas 3 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Bengkulu Utara berinisial DS diduga melakukan penipuan dengan modus investasi dan kerugian yang dialami para korban mencapai Rp2 miliar lebih. 

Siswa tersebut saat ini viral dan sedang dicari oleh sejumlah pihak untuk mempertanggungjawabkan investasi bodong yang telah DS jalankan sejak 6 bulan lalu. 

Korban dari investasi bodong yang dijalankan DS tidak hanya dari kalangan masyarakat biasa tetapi juga dari kalangan pejabat dan aparat negara. 

Keluarga korban mengaku hingga saat ini pihaknya tidak mengetahui keberadaan DS dan sejumlah korban DS terus mendatangi rumahnya untuk meminta pertanggungjawaban. 

"Bahkan sebagian korban lainnya bahkan nekat menyita barang-barang milik DS," ujar keluarga salah satu korban, Okta Viani. 

Kepala sekolah tempat DS bersekolah menyebutkan bahwa DS telah 3 minggu terakhir tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar. 

"Perilaku DS di sekolah tidak ada yang mencolok dan dalam kesehariannya sama seperti siswi lainnya," ujar Kaman. 

Bahkan pihak sekolah sempat memanggil orang tua DS untuk meminta klarifikasi terkait munculnya kasus yang melibatkan anak didiknya. 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara menyebutkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait investasi bodong tersebut. 

"Kejadian tersebut memang benar, namun untuk pelaporan secara resmi memang belum ada tapi segera kita tindaklanjuti," sebut AKP Jeri Nainggolan. 

Lanjut Jeri, saat ini jumlah kerugian yang dialami korban belum bisa dirincikan sebab pihaknya masih mencari informasi dari korban dan masih banyak korban yang belum dimintai keterangan.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021