Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menyebutkan peserta penerima program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) setempat yang sudah terintegrasi atau terhubung dengan BPJS Kesehatan saat ini mencapai 51.549 jiwa.

Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Syamsir di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan jumlah peserta Jamkesda yang sudah terintegrasi dengan BPJS Kesehatan ini sudah dilaksanakan daerah itu terhitung sejak 2016 hingga awal 2021.

"Sampai dengan Februari 2021 kemarin jumlah peserta Jamkesda yang sudah terintegrasi ke BPJS Kesehatan atau Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai APBD Kabupaten Rejang Lebong mencapai 51.549 jiwa atau sebanyak 19 persen dari jumlah penduduk Rejang Lebong," kata dia.

Dia mengatakan program integrasi Jamkesda ke BPJS Kesehatan pelayanan kelas III yang besaran iurannya per bulannya sebesar Rp37.800 per jiwa ini dilaksanakan secara bertahap dan setiap tahun selalu dianggarkan, di mana besarannya iuran BPJS Kesehatan yang dibayarakan pemkab setempat mencapai Rp23 miliar.

Jumlah warga Kabupaten Rejang Lebong yang sudah tergabung dengan BPJS Kesehatan ini, kata dia, hingga saat ini mencapai 201,733 jiwa atau berkisar 73,6 persen yang terdiri dari peserta mandiri, pekerja penerima upah, pekerja bukan penerima upah hingga peserta penerima bantuan iuran atau PBI.

Kalangan warga penerima PBI ini jelas dia, juga terbagi menjadi dua kategori yaitu PBI dari APBN sebanyak 107.455 jiwa atau sebanyak 39 persen, kemudian PBI APBD sebanyak 51.549 jiwa atau sebanyak 19 persen, serta PBI APBD Provinsi Bengkulu sebanyak 4.843 jiwa (1,6 persen).

Sedangkan untuk peserta bukan penerima bantuan iuran atau peserta mandiri yang mendapat pelayanan di kelas I, II dan III sebanyak 37.866 atau berkisar 14 persen.

"Pembayaran iuran kepeserta PBI APBD Kabupaten Rejang Lebong pada tahun ini baru dianggarkan sekitar Rp8 miliar untuk empat bulan, sedangkan delapan bulan lagi anggarannya akan dimasukan dalam APBD Perubahan 2021," terangnya.

Dalam program berobat gratis ini Pemkab Rejang Lebong kata Syamsir, masih memiliki cadangan atau sistem kaim untuk 3.000 warga daerah itu yang belum tergabung dalam jamkesda, jamkesprov maupun JKN-KIS dari BPJS Kesehatan sehingga nantinya mereka ini tetap bisa berobat gratis.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021