Bengkulu (Antara Bengkulu) - Koordinator Konsultan Wilayah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan Provinsi Bengkulu Harmudya mengatakan, ada dua cara menanggulangi kemiskinan yaitu menekan pengeluaran warga miskin dan menyamakan data kemiskinan untuk penanggulangannya.

"Menekan pengeluaran kemiskinan, seperti subsidi berobat seperti jamkesmas itu," katanya di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan, terkait angka kemiskinan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) belum mengevaluasi angka yang ada saat ini yang mencapai 18 persen di Provinsi Bengkulu.

Pemerintah daerah, kata dia, menargetkan persentase kemiskinan dari 18 persen mejadi 12 persen.

Menurutnya, program pengentasan kemiskinan di Provinsi Bengkulu sudah dilaksanakan dengan berbagai program.

"Termasuk PNPM merupakan salah satu program kemiskinan," tambahnya.

Adanya perbedaan  data penangulangan kemiskinan karena berbeda yang mengeluarkannya bukan BPS melainkan TNP2K.

Lebih lanjut ia menambahkan program PNPM-MP masih berlangsung hingga 2014.  

Pada 2013 kuota Bantuan Langsung Masyarakat Rp10,830 miliar untuk sebanyak 67 kelurahan di Kota Bengkulu.

Sementara di Rejanglebong bantuan BLM sebesar Rp4,927 miliar untuk lima kecamatan 53 kelurahan dan di Bengkulu Selatan sebanyak satu kecamatan dan 11 kelurahan total Rp855 juta.

"Total wilayah yang mendapat bantuan untuk 131 kelurahan yang mendapatkan program PNPMP total BLM Rp16,25 miliar," tambahnya.

Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan mulai dari pemeliharaan lingkungan, ekonomi hingga rehab rumah orang miskin.

Selanjutnya perbaikan jalan, MCK, sumber air bersih hingga kegiatan sosial berupa pemberian uang tunai untuk lansia, pengadaan bazar, pelatihan pertukangan, pendidikan, kesehatan, keterampilan dan lainnya.(ant)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013