Mukomuko (Antara) - Penggurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan tidak cukup dana membangun kantor bila hanya bersumber dari sumbangan anggota.

"Jika terkumpul semua sumbangan dari 1.500 guru pegawai negeri sipil dengan nilai sumbangan Rp150.000/orang,a totalnya hanyai Rp225 juta," kata Ketua PGRI Kabupaten Mukomuko, Suwarto, di Mukomuko, Jumat.

Menurut dia, dana sumbangan itu belum cukup untuk membangun sebuah gedung kantor PGRI, sehingga pengurus memerlukan bantuan dari pemerintah.

Ia berencana, setelah sumbangan dari guru terkumpul, pengurusa PGRI akan meminta bantuan dari pemerintah kabupaten untuk pembangunan kantor.

"Saat ini belum semua sumbangan masuk. Dilaporkan baru dari 1.000 orang guru, sisanya masih ada beberapa cabang di wilayah ini yang belum melapor ada tambahan sumbangan dari anggota," katanya.

Pihaknya telah berkordinasi dengan Sekretaris Daerah Mukomukoait kondisi keterbatasan dana PGGRI untuk membangun sebuah kantor.

Ia berharap, ada bantuan dari pemerintah setempat untuk membantu pembangunan kantor PGRI.

"Jika pembangunan gedung kantor dari pemerintah, maka dana sumbangan itu bisa digunakan untuk sarana dan prasarana kantor itu," ujarnya.

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Mukomuko Syafkani menyatakan mendukung rencana PGRI  membangun kantor dengan syarat sumbangan tidak memberatkan guru.

Ia menyarankan supaya tidak timbul masalah, guru yang telah memberikan sumbangan membuat surat pernyataan tidak berkeberatan.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013