Tasikmalaya (Antara) - Sejumlah warga melakukan aksi pukul bedug secara serempak untuk memeriahkan malam takbiran di lapangan Kamulyan, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu malam.
Sebanyak 10 bedug itu dimainkan setelah menunaikan sholat Isya secara bergantian oleh kaum laki-laki bahkan perempuan dari beberapa kampung, Desa Kamulyan, Kecamatan Manonjaya.
Tokoh masyarakat setempat, Yayan Sopian mengatakan pukul bedug massal itu merupakan tradisi yang selalu digelar warga setiap malam hari raya Lebaran.
"Kebiasaan warga pukul bedug ramai-ramai ini sudah dilakukan sejak dulu secara turun temurun sampai sekarang," kata Yayan.
Ia menuturkan pukul bedug dilakukan tanpa henti dimulai setelah sholat Isya yang rencananya sampai pukul 02.00 WIB.
Ia berharap kegiatan pukul bedug dapat terus digelar setiap tahunnya untuk menjalin silaturahmi dan kekompakan warga dalam menyambut hari raya Lebaran.
"Nabuh bedug adalah ekpresi warga menyambut Lebaran, saya harap kegiatan ini tidak punah karena ini bagian ciri khas malam takbiran," katanya.
Salah seorang ibu rumah tangga yang ikut memukul bedug, Yati (55) mengaku senang beramai-ramai memainkan alat musik bedug tersebut.
"Senang ada kegiatan nabuh bedug seperti ini, warga merasa terhibur," kata ibu anak tiga itu.
Kegian tersebut menjadi tontonan warga, bahkan menjadi pusat perhatian pengguna jalan yang menyempatkan waktu melihat kemeriahan pukul bedug massal itu.
Pukulan bedug yang menimbulkan bunyi khas tersebut diikuti dengan lantunan takbir di masjid menggunakan alat pengeras suara.
Rencananya warga akan mengumpulkan lebih banyak bedug pada hari raya Lebaran mendatang dengan harapan dapat masuk museum rekor Indonesia (Muri).
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Sebanyak 10 bedug itu dimainkan setelah menunaikan sholat Isya secara bergantian oleh kaum laki-laki bahkan perempuan dari beberapa kampung, Desa Kamulyan, Kecamatan Manonjaya.
Tokoh masyarakat setempat, Yayan Sopian mengatakan pukul bedug massal itu merupakan tradisi yang selalu digelar warga setiap malam hari raya Lebaran.
"Kebiasaan warga pukul bedug ramai-ramai ini sudah dilakukan sejak dulu secara turun temurun sampai sekarang," kata Yayan.
Ia menuturkan pukul bedug dilakukan tanpa henti dimulai setelah sholat Isya yang rencananya sampai pukul 02.00 WIB.
Ia berharap kegiatan pukul bedug dapat terus digelar setiap tahunnya untuk menjalin silaturahmi dan kekompakan warga dalam menyambut hari raya Lebaran.
"Nabuh bedug adalah ekpresi warga menyambut Lebaran, saya harap kegiatan ini tidak punah karena ini bagian ciri khas malam takbiran," katanya.
Salah seorang ibu rumah tangga yang ikut memukul bedug, Yati (55) mengaku senang beramai-ramai memainkan alat musik bedug tersebut.
"Senang ada kegiatan nabuh bedug seperti ini, warga merasa terhibur," kata ibu anak tiga itu.
Kegian tersebut menjadi tontonan warga, bahkan menjadi pusat perhatian pengguna jalan yang menyempatkan waktu melihat kemeriahan pukul bedug massal itu.
Pukulan bedug yang menimbulkan bunyi khas tersebut diikuti dengan lantunan takbir di masjid menggunakan alat pengeras suara.
Rencananya warga akan mengumpulkan lebih banyak bedug pada hari raya Lebaran mendatang dengan harapan dapat masuk museum rekor Indonesia (Muri).
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013