India,  (Antara/CNA) - Industri film India yang sangat populer, yang dikenal sebagai Bollywood, belum mencetak film terlaris lain - dalam sebuah film yang menggabungkan unsur budaya dan bahasa Tamil.
        
Tetapi "Chennai Express" adalah film terbaru blockbuster Bollywood.
        
Dibuat dengan modal 13 juta dolar AS, film ini melampaui tonggak 25 juta dolar AS dalam penjualan tiket setelah hanya dalam lima hari.
        
Peraih bersama dalam keberhasilan ini adalah aktor utama, Shahrukh Khan.
        
Bollywood berdenyut saat dia memainkan peran Rahul, seorang pria India utara dari Mumbai.
        
Dia telah melakukan perjalanan ke sebuah kota kecil di provinsi India selatan Tamil Nadu untuk memenuhi kakeknya, lalu ingin memiliki abunya untuk direndam dalam air suci Rameshwaram.

Di perjalanan, ia bertemu dengan seorang gadis Tamil, jatuh cinta dengan dia dan mereka memulai serangkaian petualangan.

Khan mengatakan: "Saya suka seluruh gagasan untuk memadukan cinta dan cerita komedi bersama-sama, yang memiliki situasi di mana kita tidak mengerti satu sama lain dan  kita mengetahui bahwa cinta mengalahkan segalanya."
   
Banyak adegan yang difilmkan di India selatan dan bahasa Tamil sering digunakan dalam aksi komedi romantis.

Deepika Padukone, yang bermain sebagai Meenalochini Sundaram, adalah aktris India selatan dari Karnataka.

Dia memilih untuk bekerja bersama Khan di Chennai Express setelah sukses debutnya dengan dia enam tahun lalu.

Dia berkata: "Setelah merilis 'Om Shanti Om', ia selalu mengatakan bahwa apapun yang kita lakukan selanjutnya harus khusus seperti 'Om Shanti Om', dan tidak lebih saya senang bahwa 'Chennai Express' akhirnya terjadi pada kami berdua."
   
"Chennai Express" telah membuktikan dirinya sukses melarikan diri. Sekarang, semua mata akan tertuju pada film berikutnya fusi Hindi Tamil keluar dari Bollywood - film thriller politik "Madras Cafe". Film ini diharapkan akan dirilis pada akhir Agustus.

    
Penerjemah: A. Krisna

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013