Kairo (Antara/AFP) - Presiden Mesir terguling Mohamed Moursi Senin dituduh terlibat dalam kematian dan penyiksaan para pengunjuk rasa di luar istana kepresidenan pada akhir 2012, kata sumber pengadilan.

Dia telah dituduh terlibat kejahatan yang berkaitan dengan perlariannya dari penjara pada 2011, dan dengan tuduhan baru berarti penahanan saat ini akan diperpanjang dengan 15 hari mulai pekan depan.

Pada Desember 2012, ribuan demonstran berkumpul di depan
istana kepresidenan di Kairo untuk memprotes keputusan presiden yang memperluas kekuasaan  Moursi dan  konstitusi Islam yang disusun.

Lima orang tewas dalam bentrokan antara pendukung dan lawan Moursi di Kairo pada 5 Desember ketika demonstrasi  berubah menjadi kekerasan.

Pengadilan Mesir memerintahkan penahanan terhadap Moursi bulan lalu untuk ditanyai mengenai dugaan hubungan dengan gerilyawan Palestina dalam penjebolan penjara dan serangan-serangan terhadap polisi.

Tuduhan pertama berkaitan dengan pembobolan  penjara pada awal tahun 2011, di mana Moursi dan para narapidana politik lainnya melarikan diri selama pemberontakan terhadap orang kuat
Hosni Mubarak.

Pengadilan Mesir mengatakan pada 23 Juni bahwa gerakan Islam Palestina Hamas dan Hizbullah Libanon telah terlibat dalam penjebolan  penjara di Penjara Wadi Natrun, baratdaya ibu kota.

Pada saat itu, Moursi mengatakan ia telah melarikan diri bersama dengan 33 anggota penting lain dari Gerakan Ikhwanul Muslimin setelah warga membuka pintu penjara untuk mereka.

Sumber-sumber keamanan mengatakan ribuan tahanan menyergap penjaga mereka di Wadi Natrun sebelum melarikan diri.

Tokoh terkemuka Ikhwanul lainnya akan diadili pada 25 Agustus atas tuduhan menghasut penembakan pengunjuk rasa di luar markas mereka pada 30 Juni.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013