Bengkulu  (ANTARA Bengkulu) - Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu mendesak pemerintah mengevaluasi pengadaan traktor tangan yang diberikan gratis kepada kelompok tani, untuk mengetahui dampaknya terhadap peningkatakan produksi padi.

"Dinas Pertanian provinsi sudah membagikan lebih dari 3.000 traktor tangan, tapi sampai hari ini kami belum mendapat laporan hasil evaluasinya," kata Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Lukman di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan terlepas dari pengusutan aparat hukum atas dugaan korupsi dalam pengadaan dan penyaluran alat pertanian itu, evaluasi program tetap perlu dilakukan.

Hal tersebut kata dia, terkait dengan usulan Pemprov Bengkulu dalam APBD 2012 yang kembali mengalokasikan dana untuk pengadaan traktor tangan.

"Karena tidak ada laporan hasil evaluasi, khususnya korelasi terhadap peningkatan produksi padi maka kami menolak usulan pengadaan traktor tangan tahun ini," katanya menerangkan.

Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu Mukhlis Ibrahim yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan dan penyaluran traktor tangan mengatakan evaluasi tersebut wajib dilakukan.

"Kami sudah mengevaluasi penggunaan traktor tangan yang dibagikan kepada petani dan segera tuntas dan akan diekspos secara resmi," katanya.

Ia mengatakan, evaluasi terakhir dilakukan di Kabupaten Kaur, Kota Bengkulu dan Lebong, setelah sebelumnya tuntas mengevaluasi penggunaan traktor tangan yang dibagikan kepada petani di Kabupaten Bengkulu Tengah, Kepahiang dan Bengkulu Selatan.

Evaluasi tersebut untuk mengetahui dampak penggunaan traktor tangan terhadap peningkatan produksi padi di 10 kabupaten dan kota. Selain itu juga untuk melihat peningkatan areal tanam padi sawah dan jumlah masa tanam per tahun.

"Peningkatan produksi tentu akan tergambar dari luas areal dan volume masa tanam apakah terjadi peningkatan dari dua kali menjadi tiga kali setahun," tambahnya.

Provinsi Bengkulu pada 2012 menargetkan peningkatan produksi padi sebesar 10 persen dari produksi 2011 sebanyak 600 ribu ton.

Pengadaan traktor tangan sebanyak 3.000 unit tersebut diserahkan kepada kelompok tani di 10 kabupaten dan kota dengan syarat setiap kelompok tani memiliki areal sawah minimal 10 hektare.

Menurutnya, jumlah traktor tangan yang dibagikan ke petani belum mencukupi jika dibandingkan dengan luas areal persawahan yang mencapai 120 ribu hektare.

"Kalau satu traktor tangan untuk 10 hektare maka petani kita membutuhkan 12.000 unit traktor, sedangkan yang terpenuhi baru 3.000 unit," katanya. (KR-RNI)

Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012