China memiliki kereta levitasi magnetik (maglev) yang mampu melaju hingga 600 kilometer per jam, diklaim sebagai yang tercepat di dunia.
Kereta maglev terbaru China itu memulai debutnya di pesisir Kota Qingdao, Provinsi Shandong, Selasa.
Kereta termutakhir itu dikembangkan secara mandiri di China dan menandai pencapaian teknologi canggih di bidang perkeretaapian, demikian China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) melaporkan.
Perusahaan milik pemerintah China yang mengembangkan kereta tersebut mengklaim bahwa China telah menguasai teknologi rekayasa kereta maglev berkecepatan tinggi, termasuk dalam mengintegrasikan beberapa sistem mulai dari produksi, catu daya traksi, rel, pengendalian, hingga komunikasi.
Pada bulan Juni 2020, kereta maglev tersebut sukses menjalani uji laju sebelum mulai diproduksi di wilayah pesisir timur daratan Tiongkok itu.
Para teknisi kemudian melengkapinya dengan beragam perangkat pada lima unit gerbongnya agar bisa melaju dengan baik sebagaimana pernyataan CRRC.
"Rangkaian kereta tersebut bisa beroperasi dengan dua hingga 10 unit gerbong, masing-masing gerbong bisa mengangkut 100 penumpang," kata Ding Sansan selaku kepala teknisi proyek.
Menurut dia, kereta tersebut memberikan solusi terbaik dalam sistem tranportasi berbasis rel karena memiliki daya jelajah hingga 1.500 kilometer.
"Kereta ini cocok untuk mengatasi kesenjangan dalam hal kecepatan antara pesawat dan kereta cepat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Kereta maglev terbaru China itu memulai debutnya di pesisir Kota Qingdao, Provinsi Shandong, Selasa.
Kereta termutakhir itu dikembangkan secara mandiri di China dan menandai pencapaian teknologi canggih di bidang perkeretaapian, demikian China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) melaporkan.
Perusahaan milik pemerintah China yang mengembangkan kereta tersebut mengklaim bahwa China telah menguasai teknologi rekayasa kereta maglev berkecepatan tinggi, termasuk dalam mengintegrasikan beberapa sistem mulai dari produksi, catu daya traksi, rel, pengendalian, hingga komunikasi.
Pada bulan Juni 2020, kereta maglev tersebut sukses menjalani uji laju sebelum mulai diproduksi di wilayah pesisir timur daratan Tiongkok itu.
Para teknisi kemudian melengkapinya dengan beragam perangkat pada lima unit gerbongnya agar bisa melaju dengan baik sebagaimana pernyataan CRRC.
"Rangkaian kereta tersebut bisa beroperasi dengan dua hingga 10 unit gerbong, masing-masing gerbong bisa mengangkut 100 penumpang," kata Ding Sansan selaku kepala teknisi proyek.
Menurut dia, kereta tersebut memberikan solusi terbaik dalam sistem tranportasi berbasis rel karena memiliki daya jelajah hingga 1.500 kilometer.
"Kereta ini cocok untuk mengatasi kesenjangan dalam hal kecepatan antara pesawat dan kereta cepat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021