Surabaya (Antara) - Foto tentang lumpur Lapindo yang bertajuk "Terkubur Lumpur" bidikan fotografer Trisnadi memenangi lomba foto "Manusia dan Peristiwa di Jawa Timur" yang digagas Badan Perpustakaan dan Kearsipan (Bapersip) Jawa Timur.

"Kami pun bekerja sama dengan House of Sampoerna (HoS) menggelar pameran foto bertajuk 'Potretku Sejarahku' untuk memamerkan 100 dari 657 karya foto peserta kompetisi itu di Galeri Seni 'HoS' pada 13 September hingga 5 Oktober 2013," kata Kabid Penyelamatan Arsip Statis Bapersip Jatim Drs Gatot Tjatur M. MM di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, ratusan foto peserta itu akan menjadi koleksi arsip visual untuk memperkaya khazanah arsip Badan Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur, karena keragaman budaya dan cerita yang menyertai perjalanan sebuah masyarakat itu merupakan identitas dan warisan sejarah yang tak ternilai harganya.

"Kepunahan sebuah identitas sama saja dengan kepunahan sebuah masyarakat dan bangsa. Identitas sebuah masyarakat akan menjadi kekuatan pendorong pemersatu bangsa, karena itulah foto-foto bidikan para fotografer dan masyarakat pecinta provinsi ini akhirnya kami pamerkan di Galeri Seni HoS," katanya.

Ia menjelaskan foto-foto dalam pameran foto bertajuk "Potretku Sejarahku" yang dibuka Wakil Gubernur Jatim H Saifullah Yusuf pada Kamis (12/9) malam itu merupakan hasil kompetisi foto yang dibuka sejak bulan April hingga Juli 2013 dengan beragam tema.

Misalnya, foto karya Gathot Subroto berjudul "Tari Topeng Dalang" yang mengangkat tema budaya lewat potret aktivitas sepasang penari topeng di tengah perkampungan warga.

Atau, fotografer Trisnadi yang mengabadikan peristiwa lumpur Lapindo lewat foto "Terkubur Lumpur" yang memperlihatkan sebuah masjid yang terkubur luapan lumpur Lapindo hingga menyisakan bagian ujung atap masjid saja.

"Semua foto peserta itu diseleksi oleh tim dewan juri yang beranggotakan Yuyung Abdi (fotografer Jawa Pos), Oscar Motuloh (fotografer senior LKBN Antara), dan Prof Dr Aminuddin Kasdi (sejarahwan Unesa)," katanya.

Proses penjurian yang dilakukan pada akhir bulan Agustus 2013 berhasil menetapkan tiga juara utama yakni "Terkubur Lumpur" karya Trisnadi sebagai juara pertama, "Candi Sumber Tetek" karya M Awaludin Ilham sebagai juara kedua, dan "Gedung Balai Pemuda Terbakar" karya Purna Budi Nugraha sebagai juara ketiga.

Selain itu, Dewan Juri juga menetapkan tiga juara harapan dalam kompetisi itu yakni "Barong Kemiren" karya Gatot Subroto sebagai juara harapan pertama, "Jembatan Merah Surabaya Kini" karya M Agus Ashari sebagai juara harapan kedua, dan "Parade Surabaya Juang" karya Bahana Patria Gupta sebagai juara harapan ketiga.

"Pelestarian identitas Jawa Timur merupakan salah satu bentuk kepedulian yang menjadi pemikiran Bapersip Jawa Timur dalam menyelenggarakan kompetisi foto dan pameran foto itu," katanya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013