Moskow (Antara/RIA Novosti) - Bintang pop Inggris yang terang-terangan mengaku gay  Elton John yakin ia akan menggelar konser di Moskow pada Desember, dari pada memboikot tempat, lebih baik melayani kepentingan komunitas gay Rusia.

"Ada dua jalan pemikiran: Anda menghentikan semua orang yang akan dan melarang semua seniman  datang ke  Rusia? Tetapi kemudian Anda benar-benar meninggalkan pria dan wanita yang gay, dan menderita di bawah undang-undang anti-gay dalam situasi yang terisolasi," kata Elton John dalam satu wawancara dengan The Guardian yang diterbitkan Senin.

"Sebagai seorang pria gay, saya tidak bisa meninggalkan orang-orang itu sendirian tanpa pergi ke sana dan mendukung mereka. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi aku harus pergi," kata penyanyi terkenal itu.

Elton John, 66, menikah  dengan partner lamanya David Furnish pada tahun 2005 dalam salah satu upacata pernikahan sesama jenis pertama di Inggris, dan terus menjadi pembela vokal bagi gerakan sosial LGBT di seluruh dunia. Pasangan ini memiliki dua anak yang dilahirkan oleh ibu pengganti yang sama.

Rusia mengadopsi undang-undang kontroversial dan agak-keras pada Juni yang melarang promosi "hubungan seksual non-tradisional" kepada anak-anak, dan dianggap itu suatu kejahatan yang dihukum dengan denda yang besar.

Sementara para pembela hukum berpendapat undang-undang itu justru bertujuan untuk melindungi anak-anak, dan para pengulas mengklaim undang-undang tersebut merupakan bagian dari penumpasan lebih luas pada kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di masyarakat Rusia.

Diva pop Amerika Serikat  Madonna dan Lady Gaga,  memperjuangkan hak-hak gay selama pertunjukan mereka di Rusia tahun lalu, yang kemudian diancam dengan tindakan hukum oleh para anggota parlemen konservatif  Rusiaf.

Konser Elton John dijadwalkan 6 Desember di Crocus City Hall, Moskow.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013