Lagos (Antara/AFP) - Serangan militer Nigeria terhadap sebuah kamp Boko Haram di wilayah timurlaut negara itu pekan lalu menewaskan 150 militan dan 16 prajurit, kata seorang juru bicara angkatan darat, Rabu.
Klaim mengenai ofensif besar militer pada 12 September itu disampaikan setelah media setempat melaporkan bahwa militan Boko Haram menyerang sekelompok prajurit di daerah yang sama, menewaskan 40 orang dan puluhan lain hilang.
Tidak ada pejabat militer yang bisa memberikan komentar mengenai serangan Boko Haram itu.
Penjelasan mengenai operasi militer pekan lalu tidak pernah dipublikasikan sebelumnya.
"Kamp itu dijaga sangat ketat dengan persenjataan berat di negara bagian Borno (di Nigeria timurlaut)," kata juru bicara angkatan darat Ibrahim Attahiru, dengan menambahkan bahwa kamp itu berada di hutan Kasiya.
"Militer menyerbu kamp itu pada 12 September. Sekitar 150 teroris Boko Haram tewas, sementara militer kehilangan 16 prajurit. Sembilan prajurit lain belum diketahui keberadaannya," katanya kepada AFP.
Kekerasan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3.600 orang sejak 2009, termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.
Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada 14 Mei, Presiden Goodluck Jonathan memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian timurlaut, Borno, Yobe dan Adamawa, daerah-daeran dimana kelompok militan Boko Haram melancarkan puluhan serangan.
Presiden untuk pertama kali mengakui bahwa daerah-daerah di negara bagian Borno, pusat konflik Boko Haram, telah "diambil alih" oleh gerilyawan dan kedaulatan Nigeria dirongrong.
Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.
Kano, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang di Nigeria utara, merupakan wilayah yang terpukul paling parah dalam kekerasan itu.
Rangkaian pemboman dan penembakan melanda Kano setelah sholat Jumat pada 20 Januari 2012, menewaskan 185 orang, dalam serangan-serangan yang diklaim oleh Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain, sebuah bangunan kepolisian dan kantor imigrasi.
Serangan-serangan itu merupakan operasi paling mematikan oleh kelompok tersebut dan ditujukan terutama pada kantor polisi.
Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.
Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.
Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.
Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Klaim mengenai ofensif besar militer pada 12 September itu disampaikan setelah media setempat melaporkan bahwa militan Boko Haram menyerang sekelompok prajurit di daerah yang sama, menewaskan 40 orang dan puluhan lain hilang.
Tidak ada pejabat militer yang bisa memberikan komentar mengenai serangan Boko Haram itu.
Penjelasan mengenai operasi militer pekan lalu tidak pernah dipublikasikan sebelumnya.
"Kamp itu dijaga sangat ketat dengan persenjataan berat di negara bagian Borno (di Nigeria timurlaut)," kata juru bicara angkatan darat Ibrahim Attahiru, dengan menambahkan bahwa kamp itu berada di hutan Kasiya.
"Militer menyerbu kamp itu pada 12 September. Sekitar 150 teroris Boko Haram tewas, sementara militer kehilangan 16 prajurit. Sembilan prajurit lain belum diketahui keberadaannya," katanya kepada AFP.
Kekerasan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3.600 orang sejak 2009, termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.
Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada 14 Mei, Presiden Goodluck Jonathan memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian timurlaut, Borno, Yobe dan Adamawa, daerah-daeran dimana kelompok militan Boko Haram melancarkan puluhan serangan.
Presiden untuk pertama kali mengakui bahwa daerah-daerah di negara bagian Borno, pusat konflik Boko Haram, telah "diambil alih" oleh gerilyawan dan kedaulatan Nigeria dirongrong.
Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.
Kano, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang di Nigeria utara, merupakan wilayah yang terpukul paling parah dalam kekerasan itu.
Rangkaian pemboman dan penembakan melanda Kano setelah sholat Jumat pada 20 Januari 2012, menewaskan 185 orang, dalam serangan-serangan yang diklaim oleh Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain, sebuah bangunan kepolisian dan kantor imigrasi.
Serangan-serangan itu merupakan operasi paling mematikan oleh kelompok tersebut dan ditujukan terutama pada kantor polisi.
Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.
Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.
Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.
Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013