Medan (Antara Bengkulu) - Harga sayur-mayur terus naik di Medan dampak pasokan yang semakin ketat dari daerah sentra produksi Kabupaten Karo pascameletusnya Gunung Sinabung Minggu dan selasa lalu.

Pantauan harga di sejumlah pasar tradisonal di Medan, Jumat, harga sayur-mayur rata-rata naik cukup besar dengan alasan pedagang pasokan sedikit dan harga tebus dari pedagang pemasok juga mahal.

"Benar, semua naik.Harga cabai rawit yang biasanya Rp25.000 per kg sudah kami jual Rp40.000 per kg.Daun Bawang yang dulu Rp12.000 per kg juga naik jadi Rp20.000 per kg," kata N.bre Ginting, pedagang sayur mayur di Pusat Pasar Medan, Jumat.

Tomat, bawang merah dan cabai merah yang awalnya masih bertahan stabil juga mulai naik karena stok semakin menipis.

Tomat sudah Rp6.000 -Rp7.000 per kg dari Rp5.000 per kg.

"Harga mungkin bisa naik lagi kalau petani belum pulang dari tempat pengungsian," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Karo, Agustoni Tarigan, mengakui, sebagian besar tanaman sayur mayur dan buah-buahan maupun tanaman pangan terganggu debu vulkanik dari letusan Gunung Sinabung.

Daun-daun sayur mayur tertutup debu dan itu tentunya merusak atau menggangu perkembangan dan mutu tanaman.

Penjulan ke pasar juga terganggu karena petani tidak memanen menyusul mereka  masih berada di lokasi pengungsian.

Kepala Subprogram Dinas Pertanian Sumut, Lusyantini mengakui hampir seluruh areal tanaman sayur-mayur di enam sentra produksi di Karo rusak oleh abu vulkanik letusan Gunung Sinabung.  

Dari luas tanaman sayur-sayuran di enam kawasan itu yang seluas 3.863 hektare, yang terganggu ada 3.589 hektare dan gangguan itu sudah menjadi perhatian serius Dinas Pertanian Karo dan Sumut. (Antara)s

Pewarta: Oleh Evalisa Siregar

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013