Merayakan kemerdekaan Indonesia di rumah saja dapat dilakukan dengan berkreasi di dapur membuat masakan yang jarang atau belum pernah Anda ciptakan. Coba berkerasi dengan sagu, salah satu bahan makanan asli Indonesia.
Dengan ragam kultur budaya di 34 provinsi, Indonesia memiliki banyak jenis makanan khas yang tersebar di setiap daerah. Seperti di Maluku, sagu digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat sinole. Kudapan yang biasa disebut karu-karu oleh masyarakat Maluku ini terbuat dari tepung sagu dicampur dengan kelapa parut yang kemudian didadar dalam wajan. Setelah kulit sinole matang, dilumuri oleh gula merah atau gula pasir sebagai perasa, lalu digulung.
Kendati berasal dari Maluku, sinole juga biasa dikonsumsi di daerah lain di timur Indonesia seperti Papua. Di sana, sinole disantap sebagai jajanan pasar yang enak dimakan sebagai teman minum kopi atau teh manis panas. Sinole cocok dinikmati pada sore hari ketika sedang bercengkrama bersama keluarga di rumah.
Bahan-bahan:
Tepung sagu Sapapua 80 gr
Kelapa parut 100 gr
Garam 1/4 sdt
Gula merah 30 gr
Bahan-bahan untuk saus:
Gula merah 90 gr
Santan 200 gr
Air 1⁄2 cup
Maizena 1⁄4 sdt
Cara:
Campurkan tepung sagu, kelapa parut dan garam kemudian aduk hingga merata. Bagi adonan menjadi kecil (kira-kira 50 gr), kemudian cetak bentuk lingkaran dan pipihkan. Masak menggunakan teflon dengan api kecil hingga matang dan berwarna kecoklatan. Taburkan parutan gula merah di atas sinole yang sudah matang, kemudian gulung.
Panaskan kembali sinole yang sudah matang di atas teflon dengan api kecil, supaya gulungan sinole menempel dan tidak mudah lepas. Sisihkan. Campurkan air dan santan, kemudian masak menggunakan api sedang. Tambahkan gula merah sambil diaduk hingga tercampur rata. Tambahkan maizena ke dalam saus, kemudian aduk hingga mengental dan dinginkan dengan suhu ruang.
Sinole siap dihidangkan dengan saus manis.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Dengan ragam kultur budaya di 34 provinsi, Indonesia memiliki banyak jenis makanan khas yang tersebar di setiap daerah. Seperti di Maluku, sagu digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat sinole. Kudapan yang biasa disebut karu-karu oleh masyarakat Maluku ini terbuat dari tepung sagu dicampur dengan kelapa parut yang kemudian didadar dalam wajan. Setelah kulit sinole matang, dilumuri oleh gula merah atau gula pasir sebagai perasa, lalu digulung.
Kendati berasal dari Maluku, sinole juga biasa dikonsumsi di daerah lain di timur Indonesia seperti Papua. Di sana, sinole disantap sebagai jajanan pasar yang enak dimakan sebagai teman minum kopi atau teh manis panas. Sinole cocok dinikmati pada sore hari ketika sedang bercengkrama bersama keluarga di rumah.
Bahan-bahan:
Tepung sagu Sapapua 80 gr
Kelapa parut 100 gr
Garam 1/4 sdt
Gula merah 30 gr
Bahan-bahan untuk saus:
Gula merah 90 gr
Santan 200 gr
Air 1⁄2 cup
Maizena 1⁄4 sdt
Cara:
Campurkan tepung sagu, kelapa parut dan garam kemudian aduk hingga merata. Bagi adonan menjadi kecil (kira-kira 50 gr), kemudian cetak bentuk lingkaran dan pipihkan. Masak menggunakan teflon dengan api kecil hingga matang dan berwarna kecoklatan. Taburkan parutan gula merah di atas sinole yang sudah matang, kemudian gulung.
Panaskan kembali sinole yang sudah matang di atas teflon dengan api kecil, supaya gulungan sinole menempel dan tidak mudah lepas. Sisihkan. Campurkan air dan santan, kemudian masak menggunakan api sedang. Tambahkan gula merah sambil diaduk hingga tercampur rata. Tambahkan maizena ke dalam saus, kemudian aduk hingga mengental dan dinginkan dengan suhu ruang.
Sinole siap dihidangkan dengan saus manis.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021