Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Federation of UAE Chambers of Commerce & Industry (UEA) melakukan kerja sama kemitraan guna meningkatkan perdagangan, investasi, dan jasa kedua negara.

"Terlebih, kedua pihak melihat berbagai potensi yang saling menguntungkan bagi kedua negara," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat. Komitmen kerja sama diwujudkan  dengan penandatanganan MoU di Bogor, Kamis (2/9).

Arsjad menambahkan ada beberapa kerja sama strategis yang  menjadi prioritas dengan mengacu pada situasi terkini, antara lain mengenai isu kesehatan, di mana Indonesia sedang mendorong pengembangan industri kesehatan, industri untuk ketahanan pangan, hingga pengembangan industri energi, seperti energi solar. 

"Kadin juga berharap kedua belah pihak bisa meningkatkan kerja sama pengembangan kapasitas UMKM melalui link and match. Tidak hanya kerja sama di antara para pelaku usahanya, tetapi juga dukungan dari pemerintah kedua negara," ujarnya.

Kerja sama itu diyakininya dapat memperkuat hubungan kerja sama kedua negara sekaligus mendorong pemulihan perekonomian akibat pandemi. 

Selain itu, baik Kadin Indonesia maupun Federasi Kadin UEA, akan saling membantu dan berpartisipasi dalam pameran dagang, konferensi atau seminar yang terkait dengan perdagangan, investasi dan ekonomi yang diadakan di negara masing-masing.

"Poin lain yang kita sepakati, kedua Kadin harus saling mendukung dan mendorong pertukaran delegasi yang membawa misi perdagangan dan misi industri serta kunjungan pengusaha dari kedua negara baik secara individu maupun kelompok. Jadi saat kita atau mereka melakukan kunjungan, sudah ada jaminan dan kemudahan," katanya.

Arsjad berharap kerja sama kedua Kadin yang berlaku selama tiga tahun ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Menurut dia, Indonesia dan UEA merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan dinamis. Kedua negara memiliki potensi jumlah penduduk muda produktif yang memiliki peran signifikan dalam mengubah kondisi geopolitik dan geoekonomi di masing-masing kawasannya.

Di depan pengusaha-pengusaha anggota Federasi Kadin UEA, Arsjad Rasjid menjelaskan sejumlah reformasi kebijakan yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, terutama soal UU Cipta Kerja yang membuat iklim investasi di Indonesia stabil, menarik, dan ramah investor.

"Indonesia memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonominya. Kami punya penduduk usia produktif yang sangat besar, SDM yang ulet dan punya kualitas, SDA yang sangat kaya, baik itu di darat maupun laut. Jadi, berinvestasi jangka panjang di Indonesia sangat menjanjikan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kadin UEA Abdullah M. Ali Ghanem Almazrui mengatakan kerja sama antara UEA dan Indonesia akan saling memperkuat perekonomian kedua negara.

"Indonesia merupakan mitra dagang yang penting bagi UEA. Kami harapkan, nota kesepahaman yang ditekan antara Kadin Indonesia dan Federasi Kadin UEA akan menciptakan peluang baru bagi pengusaha kedua negara. Pengusaha dari UEA sangat tertarik berinvestasi di Indonesia sebagai bagian untuk mempercepat pemulihan ekonomi di masa pandemi," ujarnya.

Saat ini, UEA merupakan salah satu pasar ekspor nontradisional yang menjadi hub perdagangan internasional ke tujuan pasar Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Total perdagangan Indonesia-UEA pada periode Januari-Juni 2021 mencapai 1,86 miliar dolar AS.

Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar 0,85 miliar dolar AS. Komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA di antaranya minyak sawit, perhiasan, tabung dan pipa besi, mobil dan kendaraan bermotor, serta kain tenun sintetis.

Pewarta: Subagyo

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021