Rejanglebong (Antara) - Pihak kepolisian Resor Rejanglebong, Bengkulu, melakukan pengejaran pelaku perampokan bersenjata api yang mengakibatkan uang gaji guru SMPN 3 Curup Timur senilai Rp53,8 juta hilang.

"Saat ini petugas sedang melakukan pengejaran tiga tersangka pelaku perampokan terhadap Paryani yang bertugas sebagai bendahara gaji SMPN 3 Curup Timur yang terjadi hari Selasa tanggal 1 Oktober 2013. Ketiga pelaku perampokan ini membawa kabur uang gaji guru di SMPN 3 Curup Timur dan diperkirakan masih di dalam kota," kata Kapolres Rejanglebong, AKBP Edi Suroso, di Curup, Kamis.

Kasus perampokan bendahara gaji SMPN 3 Curup Timur tersebut kata dia, terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, ketika Paryani (52) yang ditemani stafnya Parman tiba di gerbang sekolah saat pulang dari bank Bengkulu. Ketiga pelaku mendorong kendaraan korban, sehingga korban terjatuh dan kawanan itu lalu membawa kabur tas berisi uang senilai Rp53,8 juta berikut sepeda motor korban.

Kawanan perampok tersebut setelah berhasil mengambil tas berisi uang kemudian melepaskan tembakan ke udara saat korban berteriak minta tolong, namun karena suasana di lingkungan sekolah sepi sehingga tidak banyak yang mendengarnya.

Pelaku perampokan lari ke arah perkebunan di Desa Duku Ilir yang tidak jauh dari lokasi kejadian, sedangkan sepeda motor korban mereka tinggalkan di kebun warga.

Untuk itu pihaknya saat ini selain melakukan pengejaran tersangka juga sudah memintai keterangan saksi korban, bersama temannya serta sejumlah saksi lainnya untuk mengetahui ciri-ciri para pelakunya.

Sementara itu menurut keterangan korban dirinya setiap awal bulan selalu mengambil uang gaji para guru di SMPN 3 Curup Timur bersama stafnya di Bank Bengkulu dengan menggunakan sepeda motor. Uang yang dicairkan di bank semula berjumlah Rp62 juta, kemudian setelah membayar angsuran KPN Rp3,2 juta dan Rp5 juta disimpan di bawah jok motor.

"Saat sampai di gerbang sekolah ada seseorang yang mendorong motor saya, sehingga saya terjatuh dan dua orang lainnya membawa lari tas serta motor saya," kata korban.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013