Karya daur ulang kertas berhasil mengantarkan siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menjadi juara satu lomba World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA).

Karya Bebby Ameli Putri bersama rekan-rekannya berjudul handmade journaling papercraf itu, berhasil mengalahkan 377 tim berasal dari 35 negara pada akhir Agustus lalu.

"Bersyukur sekali bisa mendapatkan medali emas dalam perlombaan yang diselenggarakan oleh Indonesia Young Science Association bekerja sama Universitas Negeri Yogyakarta," kata siswi kelas 11 IPA 5 SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Kabupaten Sidoarjo itu, saat mempraktikkan daur ulang kertas di Sidoarjo, Senin.

Ia menyebut cara pembuatan karya daur ulang kertas sebagai sederhana dengan bahan mudah didapat, seperti kertas bekas dan lem putih atau lem kayu.

"Kemudian kertas dihancurkan menjadi bubur dan dicampur dengan lem. Setelah itu dicetak menggunakan peralatan sablon dan ditunggu hingga kering," katanya.

Ide awal pembuatan daur ulang kertas itu karena melihat banyak limbah kertas yang terbuang sia-sia.

"Padahal bisa digunakan lagi jika diolah dan juga memiliki nilai lebih. Karena pada saat pembuatan juga bisa dicampur dengan bahan lain, seperti kopi untuk membuat motif yang berbeda," ujarnya.

Di sekolah yang sama, tim lain berhasil membuat bungkus makanan berbahan sari ketela yang juga berhasil menyabet medali perak.

Karya berjudul edible film from cassava starch as food packaging itu membuat Amelia Prasasti, mengalahkan ratusan tim dari dalam dan luar negeri pada ajang serupa.

"Tema lingkungan sengaja dipilih karena kepedulian terhadap Bumi masih sangat kurang, terutama bagi anak muda sekarang ini," katanya.

Seorang guru pembimbing para siswa di Smamita, Istia Hajar Al Farisy, menilai kategori kompetisi yang dipilih sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan siswanya saat ini.

Dia mencontohkan salah satu tim karya ilmiah Smamita Sidoarjo, para siswa kelas XI sukses menampilkan karya dalam kategori lingkungan.

"Ide itu patut diapresiasi. Handmade Journaling Papercraff bisa saja ditularkan ke masyarakat umum sebagai program mengurangi sampah kertas dan mengurainya untuk dijadikan lembaran kertas baru lagi," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021