Bandung (Antara Bengkulu) - Obyek wisata alam Gunung Tangkuban Parahu, Bandung masih tertutup bagi wisatawan menyusul aktivitas gunung api itu masih berstatus waspada atau level II.

"Ya, obyek wisata Tangkuban Parahu belum dibuka untuk wisatawan, karena masih berstatus waspada," kata Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada (GRPP), pengelola tempat wisata Tangkuban Parahu Putra Kaban di Bandung, Minggu.

Menurut Putra, karena statusnya masih level II dan aktivitas vulkaniknya berfluktuatif, maka pihaknya tidak mengizinkan aktivitas apapun di sekitar Kawah Ratu yang merupakan kawah utama gunung api di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Subang itu.

"Kami tidak mengizinkan aktivitas apapun di sekitar Kawah Ratu, akses ke sana ditutup dan pintu gerbang dijaga oleh petugas kami," katanya.

Lebih lanjut, Putra menyebutkan, langkah tersebut sebagai bentuk tanggung jawab dan pelayan pengelola Gunung Tangkuban Parahu kepada pengunjung.

Pihaknya tetap berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Satlak PBA dan BNPB setempat.

"Keselamatan pengunjung merupakan prioritas, sehingga kami melakukan penutupan dan mengikuti arahan dari PVMBG dan BNPB setempat. Semua gerbang kami tutup dan tidak ada aktivitas di Kawah Ratu," katanya.

Dengan penutupan itu, wisata Gunung Tangkuban Parahu tidak bisa memanfaatkan momen puncak kunjungan liburan Idul Adha ke obyek wisata alam tersebut.

Penutupan obyek wisata itu telah berlangsung enam hari setelah PVMBG menetapkan status waspada di gunung api itu.

"Gunung api adalah fenomena alam, kami ikuti arahan dari pihak terkait dan tetap menjadikan keselamatan pengunjung adalah prioritas kami," kata Putra.

Sementara itu, arus wisata ke obyek wisata alam lainnya di wilayah Bandung tidak terlalu signifikan.

Seperti di kawasan obyek wisata Ciwidey dan Pangalengan Kabupaten Bandung, jumlah pengunjung tidak terlalu signifikan.

"Peningkatan memang ada, namun tidak terlalu signifikan," kata pengelola obyek wisata Pemandian Air Panas Rancawalini Ciwidey. (Antara)

Pewarta: Oleh Syarif Abdullah

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013