Dua tim wakil Sumatera yakni Sumatera Utara dan Aceh akan mulai berlaga dalam hari kedua babak penyisihan grup sepak bola putra PON XX Papua yang di Kota dan Kabupaten Jayapura, Selasa sore ini.

Sumut merupakan provinsi tersukses dalam sejarah sepak bola PON, dengan koleksi empat medali emas semenjak pesta olahraga empat tahunan itu mulai dilangsungkan pada 1948.

Hanya saja, sudah lebih dari tiga dasawarsa lamanya sejak Sumut terakhir kali menorehkan prestasi tertinggi di cabang olahraga sepak bola PON.

Terakhir kali Sumut membawa pulang medali emas sepak bola putra terjadi pada PON XII di Jakarta pada 1989. Dalam PON XVII Riau 2012, Sumut kembali menjejaki partai final tapi harus berpuas diri dengan raihan perak setelah menyerah 0-2 melawan Kalimantan Timur.

Kini Sumut tiba di Bumi Cendrawasih di bawah komando pelatih kepala Colly Misrun yang menargetkan anak-anak asuhnya bisa membuka jalan hingga ke babak semifinal.

Sumut akan melakoni ujian pertama dalam mewuujudkan target tersebut dengan menghadapi Jawa Tengah dalam pertandingan pertama mereka di Grup B yang dijadwalkan berlangsung mulai pukul 15.00 WIT di Stadion Mahacandra, Kota Jayapura.

Jateng kini ditangani Eko Riyadi, yang menyatakan masih optimistis bisa meloloskan diri ke babak enam besar meski tergabung di Grup B yang dianggap grup neraka, sebab selain dihuni Sumut terdapat juga Jawa Timur yang pada Senin kemarin sukses melumat Sulawesi Selatan 3-0.


Target ambisius Aceh

Pada saat bersamaan, di Stadion Barnabas Yaouwe, Kabupaten Jayapura, Aceh sebagai wakil Pulau Sumatra lainnya akan menghadapi Sulawesi Utara untuk penyisihan Grup C.

Kedua tim terbilang cukup lama absen dalam sepak bola putra PON. Aceh terakhir kali tampil dalam PON 2008, sedangkan Sulut delapan tahun lebih lama absen.

Kendati baru kembali tampil di PON lagi, Aceh mematok target ambisius yakni mencapai partai final.

Hal itu tidak lepas dengan keputusan mereka menggunakan jasa salah satu pelatih kawakan yang pernah membawa Indonesia menjuarai Piala AFF U-16 2018, Fakhri Husaini.

Sebagai putra daerah, Fakhri sempat mengungkapkan dirinya terpanggil membantu Aceh mengulangi kesuksesan membawa pulang medali perak sepak bola PON

Sementara itu Sulut untuk pertama kalinya kembali berlaga di sepak bola putra PON sejak terakhir kali ambil bagian dalam PON 2000 di Jawa Timur.

Pelatih kepala Sulut, Rudi Manumpil, mengaku ia dan anak-anak asuhnya juga membawa misi untuk mengulangi kebanggan meraih medali perunggu PON 1996.

Satu pertandingan lain dalam pelaksanaan hari kedua sepak bola putra PON Papua akan mempertemukan Nusa Tenggara Timur kontra Maluku Utara di Stadion Mandala, Kota Jayapura.

Kedua tim tentu termotivasi untuk mengulangi keperkasaan pasukan tuan rumah Papua yang melumat habis juara bertahan Jawa Barat di pembukaan Grup A.

Berikut jadwal pertandingan penyisihan grup sepak bola putra PON Papua pada hari Selasa (dalam WIT):

15.00 (A) Nusa Tenggara Timur vs Maluku Utara di Stadion Mandala
15.00 (B) Sumatra Utara vs Jawa Tengah di Stadion Mahacandra
15.00 (C) Aceh v Sulawesi Utara di Stadion Barnabas Yaouwe

Pewarta: Gilang Galiartha

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021