Bengkulu (Antara Bengkulu) - Dosen Komunikasi Antarbudaya Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Bengkulu Alfarabi berpendapat kualitas calon anggota legislatif sangat mempengaruhi partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2014.

"Semakin berkualitas caleg, partisipasi pemilih juga akan meningkat, dan sebaliknya," katanya di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan hal itu terkait upaya penyelenggara pemilu meningkatkan partisipasi pemilih secara nasional di atas 70 persen.

Upaya penyelenggara pemilu untuk meningkatkan partisipasi pemilih atau menekan angka golongan putih menurutnya cukup baik, tapi harus dipahami bahwa hal itu dipengaruhi kualitas caleg.

"Jika banyak calon berkualitas yang maju pada Pemilu 2014, tentu masyarakat akan berupaya terdaftar sebagai pemilih untuk mendukung mereka," ujarnya.

Namun, jika caleg yang mengincar kursi legislatif adalah caleg yang tidak berkualitas atau dimata masyarakat tidak layak dipercaya, maka secara sadar mereka tidak akan menggunakan hak pilihnya.

Komunikasi kata dia menjadi salah satu metode efektif yang dapat digunakan caleg untuk mempengaruhi pemilih.

Dengan komunikasi yang baik, caleg dapat meyakinkan pemilih bahwa caleg tersebut layak dipilih.

"Membangun kepercayaan dengan komunikasi politik yang baik, memelihara konstituen dan meyakinkan mereka bahwa caleg yang mereka pilih akan menjadi saluran aspirasi," katanya menerangkan.

Terutama caleg wajah baru menurutnya punya peluang lebih baik untuk membangun kepercayaan masyarakat, sementara caleg "incumbent" sudah memiliki jejak rekam di masyarakat.

Para caleg kata dia, jangan hanya mengandalkan popularitas, tapi juga membangun kepercayaan publik.

Selama ini kata dia banyak caleg terjebak pada pola sosialisasi dan komunikasi satu arah.

"Mereka mendekati pemilih untuk mendapat dukungan hanya saat mendekati pemilu," tambahnya.

Padahal bila para caleg tersebut sudah membangun jaringan dan hubungan baik kepada konstituen atau pemilih maka tidak perlu bingung lagi mencari dukungan saat pemilihan.

Alfarabi mencontohkan, Gubernur DKI Jakarta Jokowi, yang memang telah menerapkan pola komunikasi yang baik dengan masyarakat.

Sosok Jokowi yang sering turun dan membangun komunikasi dengan masyarakat, membuat masyarakat lintas sosial percaya dengan Jokowi.

"Masyarakat percaya bahwa Jokowi bisa mengemban amanah yang diberikan rakyat," ujarnya. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013