Jakarta (Antara Bengkulu) - Kementerian Perhubungan meminta semua penerbangan agar dapat menghindari rute gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang dilaporkan meletus lagi pada Minggu (17/11).

"Kemenhub keluarkan Ashtam, semua penerbangan diminta hindari rute gunung Sinabung," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, Bambang S Ervan di Jakarta, Senin.

Bambang memaparkan, Ashtam adalah sejenis "notice to airman" (notam) seri khusus dengan format tertentu yang berisi tentang perubahan aktivitas gunung berapi, erupsi dan awan abu yang berpotensi berpengaruh terhadap pengoperasian pesawat.

Terkait meletusnya gunung Sinabung, Ditjen Perhubungan Udara mengeluarkan Astham pada Senin (18/11) pukul 07.15 WIB.

Dalam Ashtam tersebut, ujar dia, semua penerbangan diminta menghindari rute penerbangan tersebut.

"Jika ada perubahan situasi terkini, akan disampaikan kembali melalui Ashtam," ujarnya.

Ia menyebutkan, gunung Sinabung pada Minggu (17/11) mengalami letusan yang menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian 25.000 kaki atau sekitar 8.000 meter yang bergerak ke arah barat.

Sebagaimana diberitakan, gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, meletus pada Minggu (12/11) pukul 15.58 WIB. Hingga saat ini terdapat total 5.962 pengungsi yang tersebar di 12 titik. Masa tanggap darurat diberlakukan hingga 23 November 2013.

Pada September lalu Gunung Sinabung juga meletus yang mengakibatkan 14.000 warga di sekitar wilayah tersebut harus mengungsi.

Sinabung adalah gunung api tertinggi di Sumatera Utara, dengan ketinggian sekitar 2.600 meter disusul Gunung Sibayak puncak tertinggi kedua dengan ketinggian 2.040 meter.

Kedua gunung tersebut adalah gunung api aktif di Sumatera Utara. Gunung Sinabung terletak di Kecamatan Naman Teran, sedangkan Gunung Sibayak di Kecamatan Berastagi. (Antara)

Pewarta: Oleh Muhammad Razi Rahman

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013