Mukomuko (Antara Bengkulu) - Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mempertanyakan nama nama kelompok tani penerima pupuk subsidi yang tersebar di 151 desa dan 15 kecamatan di daerah itu.

"Kami juga belum tahu kelompok tani penerima pupuk subsidi termasuk lokasinya karena dinas terkait tidak pernah transparan soal itu," kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Mukomuko, Alazadini, menanggapi adanya indikasi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menggunakan pupuk subsidi jenis Urea, di Mukomuko, Selasa.

Ia mengaku, belum mendapatkan informasi adanya indikasi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Ipuh menggunakan pupuk subsidi mencapai 1.600 ton.

Kendati demikian, ia yakin, bisa saja hal itu terjadi mengingat selama ini penyaluran pupuk subsidi dari kios resmi kepada petani seperti dalam rencana defenitif kelompok tani (RDKK) diduga tidak tepat sasaran.

Karena, lanjutnya, hampir setiap memasuki musim tanam padi sawah dan palawija, beragam keluhan dari kelompok tani yang tidak mendapatkan pupuk subsidi untuk bahan penyubur tanamannya.

Ia menegaskan, jika dinas terkait jujur terhadap sasaran penerima pupuk subsidi, di daerah itu, umumkan nama nama kelompok tani, luas lahan, dan jumlah kebutuhannya, agar tidak ada lagi kecurigaan.

"Kalau seperti sekarang, pasti petani akan tetap menuding jika kios pupuk subsidi itu bermain karena sebagai usaha mereka pasti mencari keuntungan," ujarnya lagi.

Ia mengatakan, pernah memberikan masukan agar kuota pupuk subsidi di daerah itu diserahkan kepada KTNA, lalu tugas gabungan kelompok tani yang menyalurkan kembali pupuk kepada anggotanya.

Namun, kata dia, masukan dari KTNA itu justru tidak ditanggapi oleh dinas terkait sampai sekarang.

Lebih lanjut, ia berharap, adanya pengawasan lebih ketat dari aparat hukum agar penyaluran pupuk subsidi tepat sasaran untuk petani sawah dan kebun dengan luasan lahan maksimal dua hektare. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013