Bukittinggi (Antara Bengkulu) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kota Bukittinggi mengatakan, Gunung Marapi yang berada antara Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), mengalami satu kali hembusan pada Minggu (1/12).

"Meski peningkatan aktifitas pada gunung tidak berdampak langsung kepada masyarakat, namun kewaspdaan agar tetap ditingkatkan," kata petugas PVMG Bukittinggi, Warseno di Bukittinggi, Selasa.

Ia mengatakan, bahwa pemukiman masyarakat terdekat berada pada radius 5,5 KM dari puncak gunung.

"Status gunung yang masih waspada tersebut, masyarakat di sekitar gunung serta para pendaki agar tidak mendaki pada radius tiga kilometer dari pusat letusan atau kawah gunung," tambahnya.

Peningkatan aktivitas Gunung Marapi terjadi 3 Agustus 2011 dan sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah seperti Agam, Tanah Datar, Padangpariaman, dan Padang Panjang.

Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki gunung dari dalam maupun dari luar Sumbar.

Setiap pergantian tahun, gunung itu selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai. Jalur pendakian dimulai dari Koto Baru, Tanah Datar. Kawasan Gunung Marapi merupakan area konservasi di Sumbar, yakni Suaka Alam Merapi. (Antara)

Pewarta: Oleh Hamriadi

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013