Jakarta (Antara) - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sangat berduka cita atas wafatnya mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela karena semasa hidupnya amat berjasa memperkenalkan batik Indonesia ke dunia internasional.

"Nelson Mandela lebih berani daripada saya dalam mengenakan batik di acara-acara internasional," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat.

Nelson Mandela dikabarkan wafat di kediamannya di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Kamis (5/12) setelah sejak lama menderita infeksi paru.

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menyebut pendahulunya itu sebagai presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan dan ikon anti-apartheid sebagai tokoh yang mampu bangkit dari masa tahanan 27 tahun di penjara dan memimpin Afrika Selatan dalam perang berdarah menuju demokrasi.

Nelson Mandela atas perjuangannya melawan politik apartheid di Afrika Selatan pada masa lalu, dianugerahi Nobel Perdamaian pada 1993.

Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia mengaku memiliki kenangan tersendiri dengan Nelson Mandela.

"Dia berani memakai batik dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kalau saya barangkali masih ragu memakai batik dan berbicara dalam sidang PBB, tapi dia tidak," katanya.

Bahkan, menurut Jusuf Kalla, karena dia begitu dihormati rakyatnya, tidak ada satupun warga atau pejabat pemerintahan di Afsel yang berani memakai batik selain Nelson Mandela.

"Saya pernah bertanya kepada Wakil Presiden Afsel, kenapa batik hanya dipakai Nelson Mandela. Dia bilang rakyatnya takut memakai baju itu karena itu dianggap sebagai baju Mandela sehingga kalau dipakai bisa bahaya," kata Kalla.

Kecintaan Nelson Mandela akan batik memang diungkapkan lewat aksi nyata, katanya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013