Dua orang pelaku perjalanan internasional dari London, Inggris, dikarantina di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, karena terjangkit varian Omicron, kata pejabat Kementerian Kesehatan RI.
"Dua kasus baru itu merupakan pelaku perjalanan luar negeri dari London," kata Siti Nadia Tarmizi melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Rabu.
Nadia mengatakan dua kasus baru itu menambah daftar kasus positif COVID-19 varian Omicron di Indonesia menjadi lima orang.
Ia mengatakan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) dari kedua pasien tersebut diterima Kemenkes pada Senin (20/12).
"Mereka merupakan dua dari 11 orang yang dinyatakan probable hasil pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF). Pemeriksaan tersebut keluar pada Minggu (19/12)," katanya.
Nadia mengatakan pasien tersebut saat ini dalam proses karantina di RSDC Wisma Atlet Jakarta guna mengantisipasi penularan yang lebih luas.
Menurut Nadia pengetatan di pintu masuk negara terus diperketat, terutama di perbatasan laut dan darat. "Positivity rate di pintu masuk laut dan darat sepuluh kali lebih tinggi daripada di udara," ujarnya.
Nadia mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
“Kesadaran diri dan menahan keinginan bepergian harus dilakukan. Menjelang Natal dan Tahun Baru alangkah lebih baik tidak melakukan perjalanan. Saya meminta masyarakat untuk bekerja sama mencegah penularan virus COVID-19 dengan menahan diri tidak bepergian,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
"Dua kasus baru itu merupakan pelaku perjalanan luar negeri dari London," kata Siti Nadia Tarmizi melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Rabu.
Nadia mengatakan dua kasus baru itu menambah daftar kasus positif COVID-19 varian Omicron di Indonesia menjadi lima orang.
Ia mengatakan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) dari kedua pasien tersebut diterima Kemenkes pada Senin (20/12).
"Mereka merupakan dua dari 11 orang yang dinyatakan probable hasil pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF). Pemeriksaan tersebut keluar pada Minggu (19/12)," katanya.
Nadia mengatakan pasien tersebut saat ini dalam proses karantina di RSDC Wisma Atlet Jakarta guna mengantisipasi penularan yang lebih luas.
Menurut Nadia pengetatan di pintu masuk negara terus diperketat, terutama di perbatasan laut dan darat. "Positivity rate di pintu masuk laut dan darat sepuluh kali lebih tinggi daripada di udara," ujarnya.
Nadia mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
“Kesadaran diri dan menahan keinginan bepergian harus dilakukan. Menjelang Natal dan Tahun Baru alangkah lebih baik tidak melakukan perjalanan. Saya meminta masyarakat untuk bekerja sama mencegah penularan virus COVID-19 dengan menahan diri tidak bepergian,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021