New York (Antara/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Selasa menyuarakan keprihatinannya terkait memanasnya situasi di Palestina-Israel setelah insiden saling serang yang menewaskan korban di kedua pihak.

Seorang warga sipil Israel dilaporkan tewas oleh penembak jitu ketika sedang memperbaiki pagar perbatasan, sementara seorang anak perempuan Palestina juga meninggal akibat serangan balasan dari Israel.

"Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa mengutuk pembunuhan warga sipil Israel yang disebabkan oleh tembakan lintas perbatasan, serta pengeboman bus dekat Tel Aviv pada Minggu," tulis pernyataan yang dirilis oleh juru bicara Ban.

"Ban juga menyesalnya atas tewasnya seorang anak perempuan yang disebabkan oleh serangkaian serangan balasan Israel terhadap Jalur Gaza serta sejumlah warga sipil Palestina lain yang menjadi korban dan menyampaikan bela sungkawa bagi keluarga korban," tulis pernyataan itu.

Balita perempuan Palestina berusia tiga tahun terbunuh dalam searangkaian balasan yang dilakukan Israel, lapor media setempat.

Serangan tersebut dilancarkan hanya beberapa jam setelah warga Israel dilaporkan tewas akibat tembakan penembak jitu Palestina.

Berdasarkan laporan, balita perempuan tersebut tewas ketika tembakan peluru dari Israel menghujani kamp pengungsi Maghazi di Jalur Gaza.

"Sekjen PBB tidak setuju atas segala aksi yang menargetkan warga sipil dan menyerukan kepada semua pihak yang berkepentingan untuk saling menahan diri sehingga pertumpahan darah tidak semakin meluas," tulis pernyataan itu.

"Sangat penting untuk menghormati kesepakatan gencatan senjata yang disepakati pada November 2012 dan mengembalikan keadaan damai," katanya.

Ban juga menegaskan pentingnya komitmen dari Israel dan Palestina untuk mencapai solusi dua negara guna mengakhiri kekerasan secara permanen.

Israel memandang Gaza sebagai "musuh" karena wilayah tersebut dikuasai oleh pergerakan HAMAS yang anti-Israel sejak 2007.

Letupan konflik di sepanjang perbatasan sering kali terjadi meskipun sebuah gencatan senjata antara Israel dan HAMAS mengakhiri konflik bersenjata selama delapan hari pada November 2012.

Eskalasi insiden terus meningkat di sepanjang perbatasan Gaza selama pekan lalu. Pada Jumat, warga Palestina yang mendekat ke perbatasan ditembak oleh tentara Israel dan salah satunya meninggal.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013