Sukabumi,  (Antara) - Empat wisatawan asal Jakarta Selatan yang merupakan satu keluarga terseret arus Pantai Citepus, Kebon Kalapa, Kabupaten Sukabumi yang menyebabkan satu orang diantaranya jasadnya hilang tenggelam.

         "Korban hilang tenggelam diketahui bernama Adam yang baru berusia 13 tahun saat kejadian korban yang merupakan warga Jalan Haji Saidi, Jakarta Selatan menggunakan baju kaos corak belang warna merah hitam dan celana jeans warna hitam," kata Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Fajri Assidiqie kepada Antara, Rabu.

         Informasi yang dihimpun Antara dari anggota SAR, kejadian tersebut bermula saat korban bersama orang tua dan keluarganya berenang sampai ke tengah laut. Tiba-tiba datang ombak besar yang langsung menggulung ke empatnya, penjaga pantai yang melihat kejadian tersebut langsung memberikan menyelamatkan para korban.

         Namun, karena arus terlalu deras tim penjaga pantai hanya berhasil menyelamatkan ayah korban dan keluarganya tapi jasad Adam hilang karena tergulung ombak dan terbawa arus.

         Saat ini, pihaknya juga masih melakukan pencarian terhadap jasad korban, tetapi tim SAR yang diturunkan cukup kesulitan karena kondisi air laut yang keruh.

         Menurut Okih, dalam pencarian ini pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kantor SAR Nasional Palabuhanratu, Satpol Airut Polres Sukabumi, Badan Penyelamat Wisata Tirta, TNI AL dan Polres Sukabumi. Tim Balawista dan SAR sudah melakukan pencarian dengan perahu karet sampai ke tengah dan yang lainnya menyisir pantai.

         "Kondisi cuaca yang buruk karena sedang turun hujan deras, sehingga cukup menyulitkan kami yang tengah melakukan pencarian terhadap jasad korban," katanya.

         Ia khawatir kondisi alam yang tidak mendukung bisa menyebabkan terjadinya sesuatu kepada Tim SAR yang tengah melakukan pencarian.

         Okih mengatakan pihaknya juga terus berupaya melakukan pencarian, tetapi juga menyesuaikan dengan kondisi cuaca. Jika sampai menjelang Magrib jasad korban belum bisa ditemukan maka pihaknya akan menunda pencarian dan melanjutkan di hari berikutnya. Untuk saat ini keluarga korban masih trauma dan belum bisa diajak bicara.

         Ia menjelaskan rombongan wisatawan asal Jakarta Selatan ini datang ke Palabuhanratu untuk merayakan pergantian tahun, namun informasinya sebelum pulang mereka ingin menghabiskan waktu liburan dengan cara berenang, padahal petugas yang di lapangan sudah mengingatkan kepada seluruh wisatawan agar tidak berenang.

         "Jumlah pengunjung yang banyak menyebabkan penjaga pantai atau life guard kesulitan dalam melakukan pengawasan," demikian Okih. ***3***

Pewarta: Oleh Aditya A Rohman

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014