Ribuan buruh berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI hingga menyebabkan kemacetan lalu lintas di bawah Jembatan Ladogki atau Jalan Gatot Subroto Jakarta Pusat, Senin.
Pantauan Antara di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB, buruh memadati depan Gedung DPR/MPR RI hingga menutup tiga lajur di Jalan Gatot Subroto.
Akibatnya, arus lalu lintas pun tersendat karena hanya bisa melewati satu lajur yang ada di sisi kiri jalan, sedangkan sejumlah kendaraan lain terpantau melintasi jalur bus TransJakarta yang dibatasi oleh separator.
Petugas di lapangan pun sempat mengimbau massa tidak menempati sebagian ruas jalan agar tidak mengganggu pengendara.
Namun demikian, orator aksi meminta petugas menutup jalan agar buruh memiliki ruang lebih untuk menjaga jarak saat berunjuk rasa.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam konferensi pers secara daring pada Minggu (6/2), mengatakan akan berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI pada Senin.
Aksi ribuan buruh di Jabodetabek tersebut menuntut empat poin, yakni penolakan Omnibus Law atau cipta kerja, mengabulkan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential threshold), revisi UU KPK, dan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Pantauan Antara di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB, buruh memadati depan Gedung DPR/MPR RI hingga menutup tiga lajur di Jalan Gatot Subroto.
Akibatnya, arus lalu lintas pun tersendat karena hanya bisa melewati satu lajur yang ada di sisi kiri jalan, sedangkan sejumlah kendaraan lain terpantau melintasi jalur bus TransJakarta yang dibatasi oleh separator.
Petugas di lapangan pun sempat mengimbau massa tidak menempati sebagian ruas jalan agar tidak mengganggu pengendara.
Namun demikian, orator aksi meminta petugas menutup jalan agar buruh memiliki ruang lebih untuk menjaga jarak saat berunjuk rasa.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam konferensi pers secara daring pada Minggu (6/2), mengatakan akan berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI pada Senin.
Aksi ribuan buruh di Jabodetabek tersebut menuntut empat poin, yakni penolakan Omnibus Law atau cipta kerja, mengabulkan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential threshold), revisi UU KPK, dan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022