Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengupayakan perluasan lahan tanam kedelai lokal guna mengatasi ketergantungan konsumsi kedelai impor.

"Untuk pasokan kedelai Lampung ini memang sebagian besar berasal dari impor, dan bila terjadi kendala pasokan pasar pun terpengaruh," ujar Plt Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi, di Bandarlampung, Senin.

Ia menjelaskan untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah daerah berupaya untuk memperluas luas tanam kedelai.

"Harus kita perluas luas tanam kedelai lokal agar bisa swasembada kedelai pada tahun-tahun ke depan," katanya.

Dia mengatakan selain berupaya memperluas luas lahan tanam, pemerintah setempat juga akan memperbanyak produksi kedelai lokal.

"Saat ini harga kedelai sedang bagus, jadi ini juga diharapkan merangsang para petani untuk terus berproduksi dan tidak takut untuk menanam kedelai," ucapnya.

Menurutnya, kalau ketergantungan akan kedelai impor masih tinggi, fluktuasi harga kedelai dan bahan turunannya akan selalu terjadi dan sulit untuk diatasi.

"Fluktuasi ini akan terus terjadi bila bergantung dengan impor, karena banyak kendala seperti gagal panen, cuaca ekstrem di negara penghasil kedelai seperti Brazil," katanya.

Meski saat ini kedelai lokal, kata dia, masih kurang diminati akibat dari segi ukuran dan jumlah produksi yang kalah dengan kedelai impor, perluasan lahan akan tetap dilakukan dalam waktu dekat.

"Kedelai lokal ini semua segar, cuma kalah di masalah harga, dan ukuran kita kalah memang dengan kedelai impor yang kualitasnya di atas lokal. Perluasan tetap akan dilakukan tapi masih dalam tahap perencanaan dahulu," ucapnya.

Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung pada tahun 2021 dari total lahan kedelai yang ada di Lampung seluas 2.580 hektare, telah ada 1.033 hektare lahan kedelai yang dipanen dengan produksi sebesar 612,8 ton.

Sementara harga jual produk kedelai lokal Lampung ke pasaran sebesar Rp6.000 hingga Rp8.000 per kilogram.

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022